TRIBUNJOGJA.COM - Sejumlah perusahaan maritim dunia terpaksa mengalihkan rute pelayaran untuk menghindari serangan Houthi Yaman di Laut Merah.
Hal ini berdampak pada tarif angkutan laut yang melonjak tajam karena kapal harus mencari rute lain yang lebih jauh agar sampai ke negara tujuan.
Dilansir Al Arabiya, ratusan kapal kontainer telah dialihkan rutenya ke sekitar Tanjung Harapan di selatan Afrika.
Pengalihan rute ini tak hanya menyebabkan biaya pengiriman bengkak, namun juga waktu pengiriman menjadi lebih lama.
Sebagai contoh, tarif pengiriman dari Asia ke Pantai Timur Amerika Utara kini naik 55 persen menjadi $3.900 per kontainer.
Sementara waktu pelayaran menjadi lebih lama dengan tambahan waktu antara 7 sampai 20 hari. Selama ini, Laut Merah telah menjadi jalur pelayaran penting bagi kapal-kapal dagang dari seluruh dunia.
Pasalnya, perairan tersebut menjadi jalur tercepat untuk mengirim barang dari Asia dan Timur Tengah ke Eropa. Kapal nantinya akan melewati Terusan Suez untuk menuju Laut Mediterania.
Namun, karena Houthi Yaman melakukan operasi di Laut Merah, banyak kapal asing yang ketakutan. Beberapa di antaranya bahkan menghentikan pelayaran seperti CMA CGM asal Prancis, HAPAG-LLOYD asal Jerman, dan OOCL asal Hongkong.
Namun Houthi Yaman telah menegaskan bahwa pihaknya hanya menargetkan kapal-kapal Israel atau berafiliasi dengan Israel. (*)