TRIBUNJOGJA.COM - Sebagian besar orang Jawa meyakini bahwa hari, tanggal, dan bulan pernikahan harus dipikirkan baik-baik.

Ada sebagian orang yang mencari tanggal baik untuk menikah dan menghindari tanggal yang kurang baik untuk menggelar pernikahan.

Dirangkum Tribunjogja.com dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna (2021) karya R. Gunasasmita halaman 44 - 46, ternyata Primbon Jawa meyakini memang ada hari baik dan hari tidak baik untuk menikah.

Berikut adalah daftar bulan yang kurang tepat atau perlu dihindari jika ingin melangsungkan pernikahan, lengkap dengan alasannya.

Bulan dan Tanggal Kurang Baik untuk Menikah di Tahun 2024 Menurut Primbon Jawa

1. Bulan Puasa / Pasa 1957 Tahun Jawa
(12 Maret 2024 - 10 April 2024)

Menurut Primbon Jawa, bulan Puasa atau bulan Pasa bukanlah saat yang tepat untuk menikah.

Sebab, jika pasangan nekat melaksanakan hajat pada bulan ini, maka dikhawatirkan akan mengalami celaka dalam hidupnya.

Hari pertama bulan Puasa, yaitu 1 Puasa 1957 jatuh pada tanggal 12 Maret 2024.

Sedangkan hari terakhir bulan Puasa, yakni 30 Puasa 1957 jatuh pada tanggal 10 April 2024.

Untuk itu, periode tanggal 12 Maret - 10 April 2024 bukanlah saat tepat untuk menggelar pernikahan menurut Primbon Jawa.

2. Bulan Syawal atau Sawal 1957 Tahun Jawa
(11 April 2024 - 9 Mei 2024)

Hari pertama bulan Syawal atau bulan Sawal 1957 Tahun Jawa, yakni tanggal 1 Syawal 1957 jatuh pada tanggal 11 April 2024.

Adapun hari terakhir bulan Syawal, yakni tanggal 29 Syawal 1957 jatuh pada tanggal 9 Mei 2024.

Periode 11 April - 9 Mei 2024 bukanlah hari yang baik untuk menggelar pernikahan menurut Primbon Jawa.

Konon, menurut Primbon Jawa, jika pasangan menggelar pernikahan saat bulan Syawal, maka kehidupan rumah tangganya akan mengalami kekurangan dan memiliki banyak utang.

Ada baiknya Anda menghindari bulan Syawal 1957 (11 April - 9 Mei 2024) jika ingin menggelar pernikahan.

3. Bulan Zulkaidah atau Bulan Sela 1957 Tahun Jawa
(10 Mei 2024 - 8 Juni 2024)

Berdasarkan Primbon Jawa, bulan Sela atau bulan Zulkaidah adalah saat yang tidak baik untuk melaksanakan pernikahan.

Konon, suami istri yang menikah pada bulan Zulkaidah akan sering mengalami sakit.

Mereka juga cenderung memiliki banyak musuh karena sering bertengkar dengan orang lain.

Tahun 2024 ini, bulan Zulkaidah jatuh pada tanggal 10 Mei - 8 Juni 2024.

Hari pertama bulan Zulkaidah, yaitu 1 Zulkaidah 1957, jatuh pada tanggal 10 Mei 2024.

Sedangkan hari terakhir bulan Zulkaidah, yaitu 30 Zulkaidah 1957, jatuh pada tanggal 8 Juni 2024.

4. Bulan Sura atau Bulan Suro 1958 Tahun Jawa
(8 Juli 2024 - 6 Agustus 2024)

Bulan Sura atau bulan Suro 1958 Tahun Jawa bertepatan dengan tanggal 8 Juli 2024 sampai tanggal 6 Agustus 2024.

Hari pertama bulan Suro, yaitu 1 Suro 1958 jatuh pada tanggal 8 Juli 2024.

Sementara itu, hari terakhir bulan Suro, yaitu 30 Suro 1958, jatuh pada tanggal 6 Agustus 2024.

Menurut Primbon Jawa, periode 8 Juli - 6 Agustus 2024 harus dihindari, tidak boleh dijadikan tanggal pernikahan dan atau hajatan lainnya.

Jika tetap melaksanakan hajat di bulan Suro, maka dikhawatirkan akan mengalami kesukaran hidup dan rumah tangganya akan banyak terjadi pertengkaran. 

5. Bulan Sapar 1958 Tahun Jawa
(7 Agustus 2024 - 4 September 2024)

Bulan Sapar 1958 Tahun Jawa jatuh pada tanggal 7 Agustus 2024 sampai 4 September 2024.

Hari pertama bulan Sapar, yaitu 1 Sapar 1958 bertepatan dengan tanggal 7 Agustus 2024.

Sementara itu, hari terakhir bulan Sapar, yakni 29 Sapar 1958 jatuh pada tanggal 4 September 2024.

Periode 7 Agustus - 4 September 2024 bukanlah saat tepat untuk menikah menurut Primbon Jawa.

Sebab, orang yang menggelar hajatan pada bulan Sapar akan mengalami hidup yang sulit.

Primbon Jawa meyakini, memang boleh-boleh saja menikah di bulan Sapar.

Namun, efeknya adalah dalam kehidupan rumah tangga pasangan yang menikah di bulan Sapar akan memiliki banyak utang dan serba kekurangan. 

6. Bulan Rabiul Awal atau Bulan Mulud 1958 Tahun Jawa
(5 September 2024 - 4 Oktober 2024)

Primbon Jawa meyakini, masyarakat dilarang menikah atau menggelar hajatan pada bulan Rabiul Awal atau bulan Mulud.

Sebab, menurut Primbon Jawa, jika pasangan menikah pada bulan Rabiul Awal atau bukan Mulud, maka dalam kehidupan rumah tangganya, salah satu pasangan akan meninggal dunia. 

Masyarakat dianjurkan untuk menghindari pernikahan di bulan Rabiul Awal agar terhindar dari malapetaka.

Tahun 2024 ini, bulan Rabiul Awal atau Mulud jatuh pada tanggal 5 September 2024 sampai 4 Oktober 2024.

Hari pertama bulan Mulud, yaitu 1 Mulud 1958 jatuh pada tanggal 5 September 2024 dan hari terakhir bulan Mulud, yaitu 30 Mulud 1958 jatuh pada tanggal 4 Oktober 2024.

7. Bulan Rabiul Akhir atau Bulan Bakda Mulud 1958 Tahun Jawa
(5 Oktober 2024 - 2 November 2024)

Menurut Primbon Jawa, bulan Rabiul Akhir atau bulan Bakda Mulud bukan waktu yang tepat untuk menikah.

Sebab, orang yang menikah pada bulan Bakda Mulud akan harus siap jika rumah tangganya mendapat caci maki dan dipergunjingkan oleh orang lain.

Hari pertama bulan Bakda Mulud, yaitu 1 Bakda Mulud 1958 jatuh pada tanggal 5 Oktober 2024.

Sementara itu, hari terakhir bulan Bakda Mulud, yakni 29 Bakda Mulud 1958 jatuh pada tanggal 2 November 2024.

8. Bulan Jumadil Awal 1958 Tahun Jawa
(3 November 2024 - 2 Desember 2024)

Hari pertama bulan Jumadil Awal tahun 2024, yaitu tanggal 1 Jumadil Awal 1958,  bertepatan dengan tanggal 3 November 2024.

Adapun hari terakhir bulan Jumadil Awal tahun 2024, yaitu tanggal 30 Jumadil Awal 1958, jatuh pada tanggal 2 Desember 2024.

Menurut Primbon Jawa, periode 3 November - 2 Desember 2024 bukanlah saat yang dianjurkan untuk menikah.

Sebab, orang yang menikah pada bulan Jumadil Awal akan mengalami kehidupan rumah tangga yang banyak musuh, banyak kehilangan, dan sering kali tertipu oleh orang lain. 

Baca juga: Ramalan Tahun Baru 2024 Ini Daftar Tanggal Baik untuk Menikah Tahun 2024 Menurut Primbon Jawa

Baca juga: 77 Ucapan Selamat Tahun Baru 2024 Bahasa Inggris Happy New Year 2024 dan Artinya

Demikian informasi daftar hari, tanggal, dan bulan di tahun 2024 yang perlu dihindari untuk menggelar acara pernikahan.

Tentu, Anda bebas untuk percaya maupun tidak percaya pada ramalan Primbon Jawa tersebut.

Silakan anggap penjelasan Primbon Jawa sebagai konten hiburan saja. (Tribunjogja.com/ANR)