Berita Bantul Hari Ini

Jelang Musim Libur Panjang, Dinkes Bantul Imbau Masyarakat untuk Waspadai Penyebaran Cacar Monyet

Penulis: Neti Istimewa Rukmana
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita Bantul

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul memberikan imbauan waspada kepada masyarkat terkait penularan cacar monyet atau monkeypox selama musim libur panjang atau libur akhir tahun yang akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.

Pasalnya, beberapa hari terakhir, kasus tersebut terus menyebar dan bertambah di sejumlah daerah. Satu di antaranya, di DKI Jakarta.

Walau demikian, Kepala Dinkes Kabupaten Bantul , Agus Tri Widyantara, mengatakan, bahwa kasus tersebut belum terpantau terjadi di Kabupaten Bantul .

"Sejauh ini, cacar monyet di Kabupaten Bantul masih nihil. Tapi, kita tidak boleh lengah dan tetap mewaspadainya," katanya kepada Tribunjogja.com , Minggu (5/11/2023).

Disampaikannya, apabila ke depan ditemukan kasus cacar monyet di wilayah pimpinannya, maka pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan dan segera memberikan perawatan intensif maupun perawatan isolasi kepada penderitanya.

Meski begitu, masyarakat Bumi Projotamansari diimbau untuk tidak perlu panik jika terjangkit cacar monyet tersebut.

Kemudian, diimbau untuk segera berobat di fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala cacar monyet .

Baca juga: Cerita Warga Bantul Meninggal Tiga Hari Setelah Pesta Miras di Dlingo, Korban Sempat Muntah Darah

"Untuk gejala cacar monyet, pada tahap awal biasanya akan ada demam, badan lemas, kurang nafsu makan hingga nyeri otot. Gejala-gejala itu akan timbul pada beberapa waktu ke depan, setelah seseorang atau penderitanya terpapar virus monkeypox," ucapnya.

"Kemudian, apabila terjadi komplikasi-komplikasi, maka penderitanya bisa fatal. Misalnya ada komplikasi yang menyerang saluran pernapasan atau terjadi infeksi pada paru-paru, maka itu bisa berpotensi fatal atau menyebabkan kematian," imbuh Agus.

Antisipasi Cacar Monyet

Agus berujar, bahwa cacar monyet perlu dilakukan antisipasi penyebaran kepada manusia sedini mungkin.

"Sebisa mungkin, masyarakat menghindari kontak dengan penderita cacar monyet. Jadi, kalau memang tahu ada penderita cacar monyet, ya jangan dekat-dekat dengan penderitanya," paparnya.

"Penularannya kalau di negara endemis, bisa terjadi dari hewan ke manusia. Tapi, kalau di Indonesia yang bukan merupakan daerah endemis, maka penularannya bisa terjadi dari kontak langsung antar manusia," lanjut Agus.

Pasalnya, penyebaran cacar monyet dapat berlangsung dari adanya cairan lesi kulit dari penderita cacar monyet kepada seseorang.

"Bisa juga penyebarannya terjadi melalui cairan tubuh dari penderitanya kepada orang lain," tandas Agus.( Tribunjogja.com )

Berita Terkini