TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul akan melakukan operasi pasar untuk menyokong ketersediaan komoditas.
Utamanya pada komoditas beras dengan memberikan harga terjangkau.
Kepala DKUKMPP Kabupaten Bantul, Agus Sulistiyana, mengatakan, operasi pasar itu akan dilakukan di sejumlah pasar tradisional, utamanya di lima pasar pantauan.
Baca juga: MOTO GP Jepang: Marc Marquez Sudah Yakin dan Jelas dengan Keputusannya
Lima pasar pantauan itu berupa Pasar Niten, Pasar Bantul, Pasar Imogiri, Pasar Piyungan dan Pasar Pijenan.
"Tapi, beberapa waktu lalu kami sudah melakukan operasi pasar di Pasar Niten dan Pasar Bantul. Itu masing-masing kami gelontorkan sebanyak delapan ton beras," katanya kepada wartawan, Kamis (28/9/2023).
Kemudian, sasaran operasi pasar selanjutnya akan dilakukan di Pasar Imogiri, Pasar Piyungan dan Pasar Pijenan.
Pihaknya juga akan melakukan operasi pasar selain di lima pasar pantauan, beberapa di antaranya berupa Pasar Barongan, Pasar Angkursari hingga Pasar Celeb.
Disampaikannya, operasi pasar itu dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan Bulog Kanwil Yogyakarta.
Di mana terdapat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat melalui pasar tradisional dan ritel modern.
Dalam operasi pasar tersebut, terdapat kemasan lima kilogram beras medium SPHP yang dibagikan kepada para pedagang dengan harga sebesar Rp51 ribu.
Kemudian, pedagang akan diberikan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk bisa menjual beras tersebut kepada konsumen dengan harga yang terjangkau.
"Harapan kami, operasi pasar itu bisa membantu terkait ketersediaan beras di Kabupaten Bantul. Sehingga, tidak terjadi inflasi, kerisauan maupun kegundahan dari masyarakat," tandas Agus. (nei)