TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta terpantau meluncurkan 8 kali guguran lava pijar pada Minggu (24/9/2023).
Hal itu berdasarkan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta sepanjang periode pukul 00.00-06.00 WIB.
"Teramati 8 kali guguran lava pijar ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta, Minggu (24/9/2023).
Selain itu, Gunung Merapi tercatat juga mengalami gempa guguran sebanyak 33 kali dan 81 kali gempa hybrid atau fase banyak.
Untuk hasil amatan visual menunjukkan gunung tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
"Cuaca di sana adalah cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13.0-19.2 °C, kelembaban udara 46-83 persen, dan tekanan udara 838.5-917.8 mmHg," ungkapnya.
Hingga kini, status Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga terhadap potensi bencana.
Bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujarnya. (tro)