TRIBUNJOGJA.COM - Surat Al Fajr merupakan surat ke-89 dalam Al Quran yang terdiri yang dari 30 ayat.
Surat ini termasuk ke dalam surat makkiyah, karena diturunkan di Kota Mekkah.
Nama Al Fajr diambil dari ayat pertama yang artinya waktu subuh.
Dalam surat ini Allah mengawalinya dengan bersumpah bahwa orang-orang kafir tidak akan dapat menghindari azab dari Allah sebagaimana orang-orang kafir zaman dulu yang telah Allah hancurkan.
Kemudian Allah juga menceritakan akibat yang akan dirasakan oleh orang-orang kafir di hari kiamat nanti.
Keutamaan membaca surat Al Fajr akan menjadi cahaya bagi pembacanya dan mendapatkan pengampunan.
Berdasarkan sebuah riwayat hadits:
عن ابي بن كعب قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قرأ سورة والفجر وليال عشر غفرت له ذنوبه وكانت له نورا يوم القيامة
Dari Ubay bin Ka’ab, dia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda; Barangsiapa membaca surah ‘Wal fajr wa layaalin ‘asyr (Al Fajr), maka dosa-dosanya akan diampuni dan kelak surah Al-Fajr tersebut menjadi cahaya baginya di hari kiamat.
Berikut bacaan surat Al Fajr beserta latin dan terjemahannya:
Bismillahirrahmanirrahim
وَا لْفَجْرِ
wal-fajr
"Demi fajar,"
وَلَيَا لٍ عَشْرٍ
wa layaalin 'asyr
"demi malam yang sepuluh,"
وَّا لشَّفْعِ وَا لْوَتْرِ
wasy-syaf'i wal-watr
"demi yang genap dan yang ganjil,"
وَا لَّيْلِ اِذَا يَسْرِ
wal-laili izaa yasr
"demi malam apabila berlalu."
هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍ
hal fii zaalika qosamul lizii hijr
"Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?"
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَا دٍ
a lam taro kaifa fa'ala robbuka bi'aad
"Tidakkah engkau (Muhammad) memerhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) `Ad?,"
اِرَمَ ذَا تِ الْعِمَا دِ
iroma zaatil-'imaad
"(yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum `Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,"
الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَا دِ
allatii lam yukhlaq misluhaa fil-bilaad
"yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,"
وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَا بُوا الصَّخْرَ بِا لْوَا دِ
wa samuudallaziina jaabush-shokhro bil-waad
"dan (terhadap) kaum Samud yang memotong batu-batu besar di lembah,"
وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَ وْتَا دِ
wa fir'auna zil-autaad
"dan (terhadap) Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar),"
الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَا دِ
allaziina thoghou fil-bilaad
"yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,"
فَاَ كْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَا دَ
fa aksaruu fiihal-fasaad
"lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu,"
فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَا بٍ
fa shobba 'alaihim robbuka sautho 'azaab
"karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka,"
اِنَّ رَبَّكَ لَبِا لْمِرْصَا دِ
inna robbaka labil-mirshood
"sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi."
فَاَ مَّا الْاِ نْسَا نُ اِذَا مَا ابْتَلٰٮهُ رَبُّهٗ فَاَ كْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗ ۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْۤ اَكْرَمَنِ
fa ammal-ingsaanu izaa mabtalaahu robbuhuu fa akromahuu wa na''amahuu fa yaquulu robbiii akroman
"Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku.""
وَاَ مَّاۤ اِذَا مَا ابْتَلٰٮهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْۤ اَهَا نَنِ
wa ammaaa izaa mabtalaahu fa qodaro 'alaihi rizqohuu fa yaquulu robbiii ahaanan
"Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinaku.""
كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَ
kallaa bal laa tukrimuunal-yatiim
"Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,"
وَلَا تَحٰٓضُّوْنَ عَلٰى طَعَا مِ الْمِسْكِيْنِ
wa laa tahaaadhdhuuna 'alaa tho'aamil-miskiin
"dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,"
وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَا ثَ اَكْلًا لَّـمًّا
wa ta-kuluunat-turoosa aklal lammaa
"sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),"
وَّتُحِبُّوْنَ الْمَا لَ حُبًّا جَمًّا
wa tuhibbuunal-maala hubbang jammaa
"dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan."
كَلَّاۤ اِذَا دُكَّتِ الْاَ رْضُ دَكًّا دَكًّا
kallaaa izaa dukkatil-ardhu dakkang dakkaa
"Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan),"
وَّجَآءَ رَبُّكَ وَا لْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا
wa jaaa-a robbuka wal-malaku shoffang shoffaa
"dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris,"
وَجِايْٓءَ يَوْمَئِذٍ بِۢجَهَنَّمَ ۙ يَوْمَئِذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِ نْسَا نُ وَاَ نّٰى لَـهُ الذِّكْرٰى
wa jiii-a yauma-izim bijahannama yauma-iziy yatazakkarul-ingsaanu wa annaa lahuz-zikroo
"dan pada hari itu diperlihatkan Neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu."
يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَـيَا تِى
yaquulu yaa laitanii qoddamtu lihayaatii
"Dia berkata, "Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.""
فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَا بَهٗۤ اَحَدٌ
fa yauma-izil laa yu'azzibu 'azaabahuuu ahad
"Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil),"
وَّلَا يُوْثِقُ وَثَا قَهٗۤ اَحَدٌ
wa laa yuusiqu wasaaqohuuu ahad
"dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya."
يٰۤاَ يَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
yaaa ayyatuhan-nafsul-muthma-innah
"Wahai jiwa yang tenang!"
ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَا ضِيَةً مَّرْضِيَّةً
irji'iii ilaa robbiki roodhiyatam mardhiyyah
"Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya."
فَا دْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِى
fadkhulii fii 'ibaadii
"Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,"
وَا دْخُلِيْ جَنَّتِى
wadkhulii jannatii
"dan masuklah ke dalam surga-Ku."
(MG Indah Yulia Agustina)