TribunJogja.com - Lalat seringkali ditemui di rumah dan tempat umum di Indonesia.
Beberapa spesies lalat lebih umum daripada yang lain, dan mereka tertarik kepada habitat yang sesuai dengan kebiasaan alaminya dan siklus hidup mereka.
Berikut inil adalah jenis jenis lalat yang paling sering ditemui di rumah dan tempat umum di Indonesia:
1. Lalat Rumah (Musca domestica)
Lalat rumah adalah jenis lalat yang paling umum dijumpai di seluruh dunia.
Mereka berukuran kecil, berwarna abu-abu dengan garis-garis hitam pada tubuhnya.
Lalat rumah sering ditemukan di sekitar tempat-tempat yang memiliki sumber makanan organik, seperti dapur dan tempat sampah.
2. Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Lalat buah adalah lalat kecil berwarna cokelat atau kuning yang seringkali terlihat mengitari buah-buahan yang matang atau mulai membusuk.
Mereka juga merupakan subjek penelitian genetika yang penting.
3. Lalat Kuda (Tabanidae)
Lalat kuda, atau deer fly, adalah lalat yang cukup besar dan sering menggigit manusia dan hewan.
Gigitannya dapat menyakitkan dan menyebabkan reaksi alergi.
4. Lalat Pasir (Phlebotominae)
Lalat pasir adalah vektor penyakit yang menyebarkan parasit penyebab penyakit seperti Leishmaniasis.
Mereka sering ditemukan di daerah berpasir atau berbatu.
5. Lalat Hijau (Lucilia sericata)
Lalat hijau adalah lalat yang sering ditemukan di sekitar bangkai hewan dan juga dapat menginfeksi luka pada manusia.
6. Lalat Tanah (Sphaeroceridae)
Lalat tanah kecil ini biasanya hidup di tanah dan sering ditemukan di bawah sampah atau kotoran.
Mereka membantu dalam proses dekomposisi.
7. Lalat Jendela (Scenopinus spp.)
Lalat jendela adalah lalat kecil yang sering ditemukan di jendela rumah dan bangunan.
Mereka umumnya tidak terlalu mengganggu.
8. Lalat Tumbuhan (Aleyrodidae)
Lalat tumbuhan, atau whitefly, adalah serangga kecil yang hidup di tumbuhan dan sering menghisap cairan dari daun, menyebabkan kerusakan pada tanaman.
9. Lalat Perangkap (Pteromalidae)
Lalat perangkap adalah parasitoid yang bertelur pada serangga lain, membantu mengendalikan populasi serangga hama.
10. Lalat Ulat Sutera (Calliphoridae)
Lalat ini sering dikenal sebagai lalat daging karena sering ditemukan di sekitar bangkai hewan.
Beberapa spesies juga digunakan dalam forensik untuk menentukan perkiraan waktu kematian.
11. Lalat Tsetse (Glossinidae)
Lalat tsetse adalah vektor penyakit dan dapat menyebarkan penyakit seperti demam tidur di beberapa wilayah Afrika.
12. Lalat Kumbang (Stratiomyidae)
Lalat kumbang sering kali berwarna cerah dan biasanya ditemukan di sekitar tumbuhan berbunga.
Beberapa spesies mengonsumsi nektar bunga.
13. Lalat Tandan (Diptera spp.)
Lalat tandan adalah lalat yang sering ditemukan di dekat tumpukan sampah atau material organik yang membusuk.
14. Lalat Penggali (Trypetidae)
Lalat penggali seringkali memiliki kemampuan untuk menggali lubang di tanah atau memasukkan telurnya ke dalam buah-buahan.
15. Lalat Kuda Api (Pyrgotidae)
Lalat ini sering ditemukan di sekitar tanaman yang terbakar atau di daerah yang terkena kebakaran hutan.
16. Lalat Hujan (Ephydridae)
Lalat ini sering ditemukan di sekitar perairan atau daerah yang lembap, seperti tempat-tempat yang baru diguyur hujan.
17. Lalat Kepala Besar (Phoridae)
Lalat ini dikenal memiliki kepala yang besar dan seringkali ditemukan di dekat bangkai hewan atau tumpukan sampah.
18. Lalat Batu (Stenomicra spp.)
Lalat ini sering ditemukan di daerah berbatu atau di sekitar air terjun.
19. Lalat Bunga (Syrphidae)
Lalat bunga meniru tampilan lebah atau tawon dan sering ditemukan di sekitar bunga.
Mereka membantu dalam penyerbukan tanaman.
20. Lalat Magnet (Psychodidae)
Lalat magnet adalah lalat kecil yang sering ditemukan di dalam rumah dan bangunan, terutama di sekitar tempat-tempat yang lembap seperti kamar mandi.
Beberapa spesies merupakan faktor penyakit.
( MG Amelia Putri Nurfadila )