TRIBUNJOGJA.COM – Awan cumulonimbus adalah jenis awan tebal yang tumbuh vertikal dan umumnya membawa hujan lebat, petir, dan bahkan hujan es.
Awan cumulonimbus berasal dari bahasa Latin yaitu pemulus yang berarti kumpulan dan infus yang memiliki arti hujan.
Awan ini memiliki bentuk menara atau gunung, dengan bagian atasnya berbentuk seperti kubah besar dan datar yang sering kali mendekati garis langit.
Awan ini bisa mencapai ketinggian yang sangat tinggi, bahkan hingga lapisan stratosfer.
Baca juga: ARTI MIMPI Terbang Tinggi di Atas Awan dan Mimpi Takut Terbang
Awan cumulonimbus ini terbentuk akibat adanya kondisi yang mendukung pertumbuhan vertikal awan, seperti udara lembap dan panas yang naik ke atas.
Proses pembentukan awan cumulonimbus terjadi karena ketidakstabilan atmosfer dan terbentuk pada ketinggian yang rendah lebarnya sekitar 1 sampai 10 km dengan ketinggian 10-23 ribu kaki, serta diperkirakan puncak awan cumulonimbus dapat mencapai hingga 15000 km mendekati lapisan stratosfer
Awan cumulonimbus sering berada di kawasan langit Indonesia karena kawasan Indonesia termasuk dengan kawasan yang menghasilkan uap air cukup tinggi.
Pemanasan ini menyebabkan udara naik, mendingin saat naik, dan akhirnya membentuk awan besar yang mencakup berbagai tingkatan. Akumulasi energi dalam awan ini dapat memicu badai dengan fenomena cuaca ekstrem.
Kandungan arus listrik yang besar serta pusaran udara yang cukup kencang, apabila awan cumulonimbus semakin tinggi posisinya maka di awan itu akan terdapat es serta didalamnya akan terjadi badai atau awan badai.
Selain hujan lebat, awan cumulonimbus juga dapat menyebabkan angin kencang, kilat, dan guntur karena aktivitas listrik yang terjadi di dalam awan tersebut.
Ketika melihat awan cumulonimbus, penting untuk menghindari daerah terbuka dan tinggi untuk mencegah risiko terkena petir atau hujan es.
Awan ini bisa menimbulkan bahaya bagi penerbangan dan aktivitas luar ruangan karena sifat ekstrim dan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan.
Dampak munculnya awan cumulonimbus nlini adalah kondisi cuaca yang kurang menentu dan mempengaruhi segala aktifitas manusia seperti, penerbangan, pertanian hingga ke pelayaran.
(MG Putri Amalia)