TRIBUNJOGJA.COM – Salah satu objek geografi adalah atmosfer.
Apa atmosfer itu?
Lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut atmosfer.
Atmosfer mempunyai beberapa lapisan udara yang ketebalan dan karakteristiknya berbeda-beda.
Beberapa lapisan atmosfer tersebut sebagai berikut :
1.Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling rendah, lapisan ini di khatulistiwa mempunyai ketebalan berkisar 16 km, di daerah sedang ketebalanya sekitar 11 km, dan di daerah kutub berkisar 8 km.
Rata- rata kedalaman lapisan atmosfer adalah 12 km, pada lapisan ini peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin,awan dan hujan terjadi.
Suhu udara di daerah tropis ini pada ketinggian 0 km di atas permukaan laut berkisar 27 C, sedangkan di bagian atas yang berbatasan dengan tropopause suhunya berkisar -62 C.
2.Stratosfer
Lapisan startosfer berada di atas tropopause sampai ketinggian berkisar 49 km dari permukaan laut.
Pada startosfer terdapat lapisan isothermal, yaitu pada ketinggian antara 11 – 20 km dengan suhu udara antara -60 C dan lapisan inverse pada ketinggian 20 – 49 km.
Pada lapisan inverse suhu udara semakin ke atas semakin meningkat dan sampai ketinggian 49 km suhu udara mencapai -5 C.
3.Mesosfer
Lapisan mesosfer terdapat pada ketinggian antara 49- 85 km di atas permukaan bumi.
Pada lapisan ini setiap naik 1.000 m suhu udara akan turun 2,5-3 derajat C, sehingga suhu pada lapisan paling atas mencapai -90 derajat celcius.
Lapisan mesosfer dengan lapisan di atasnya dibatasi oleh lapisan mesospause.
4.Termosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 85-500 km di atas permukaan bumi yang lebih sering disebut dengan lapisan panas (hot layer).
Suhu udara di bagian berkisar - 90 derajat celcius.
Pada lapisan ini terdapat lapisan inosfer yang terletak antara 85- 375 km di atas permukaan bumi.
5. Eksosfer
Lapisan eksosfer berada di atas 500 km di atas permukaan bumi.
Molekul – molekul pada lapisan ini selalu bergerak dengan kecepatan tinggi, pengaruh gravitasi bumi terhadap molekul – molekul di sini sangat kecil.
Sedangkan pengaruh angkasa luar lebih besar sehingga molekul-molekul yang ada sering meninggalkan atmosfer.
(MG Putri Amalia)