TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi (2968 mdpl) teramati mengalami 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya selama masa pengamatan Kamis (6/7/2023), pukul 00.00-06.00 WIB.
Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.
Dijelaskan, selama periode pengamatan teranyar itu, tercatat pula 53 kali gempa guguran (Amplitudo: 3 mm, S-P : 0.4-0.5 detik, Durasi: 6.6-9.6 detik).
Adapun cuaca Gunung Merapi cenderung cerah dan mendung, dengan angin yang dominan bertiup tenang ke arah timur.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 2700 Meter, Hujan Abu Tipis di Selo
Sementara, suhu udara berada di kisaran 18.4-19 °C, kelembaban udara 81-99 persen, dan tekanan udara 768.7-918 mmHg.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi , serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. ( Tribunjogja.com )