Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan DIY bakal menambah tujuh galeri investasi.
Dari target tujuh penambahan tersebut, 4 diantara berada di DIY, sedangkan 3 lainnya tersebar di eks karesidenan Kebumen dan Kedu.
Kepala BEI Perwakilan DIY, Irfan Noor Riza mengatakan saat ini sudah ada 52 galeri investasi di bawah naungan BEI Perwakilan DIY. Sebanyak 42 di antaranya berada di DIY.
"Mayoritas memang berada di kampus-kampus. Tapi tahun ini kami akan tambah juga yang non kampus. Rencana tahun ini tambah 7 sampai akhir tahun. Ada yang non kampus, di kafe, dan satu di hotel yang juga emiten," katanya, Minggu (18/06/2023).
Ia melanjutkan galeri investasi merupakan salah satu wahana edukasi bagi masyarakat.
Sehingga masyarakat bisa mengetahui cara berinvestasi di pasar modal.
Selain itu, keberadaan Galeri Investasi juga menjadikan pasar modal lebih dekat dengan masyarakat.
Meski kebanyakan berada di lingkungan kampus, namun galeri investasi boleh diakses oleh masyarakat umum.
"Meskipun di kampus, tapi masyarakat umum boleh mengakses. Jadi harapannya galeri investasi ini menjadi sarana literasi pasar modal di kampus, dan sekitar kampus. Karena saat ini 30-40 persen investor adalah generasi muda, termasuk mahasiswa,"ujarnya.
Menurut dia, literasi terkait pasar modal harus terus dilakukan.
Sehingga masyarakat memahami cara berinvestasi di pasar modal dengan benar. Dengan begitu investor lokal di DIY semakin bertumbuh.
"Pertumbuhan saluran distribusi edukasi melalui bertumbuhnya Galeri-galeri BEI diharapkan dapat lebih menumbuhkan kembangkan investor lokal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai upaya mengakselerasi penguatan ekonomi nasional," lanjutnya.
Ia optimis kinerja pasar modal di DIY tetap baik. Hal itu karena pertumbuhan investor DIY relatif meningkat.
"Dulu saat pertama kali BEI Perwakilan DIY hadir, tahun 2009 pertumbuhannya cuma 900an. Kemudian sekarang sekitar 2.000an per bulan. Paling tinggi itu tahun 2021, ada 3000 investor per bulan. Dengan pertumbuhan ini, optimis kinerja pasar modal DIY bagus," imbuhnya. (*)