TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati meluncurkan 14 kali guguran lava pijar pada Minggu (9/4/2023).
Material vulkanik seluruhnya mengarah ke barat daya.
Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta selama enam jam terakhir yakni pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
"Teramati guguran lava pijar 14 kali dengan jarak luncur maksimum 1500 meter ke barat daya atau Kali Bebeng dan Boyong," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso.
Dari hasil amatan visual menunjukkan gunung tampak jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Kemudian untuk cuaca di Merapi adalah cerah.
"Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 19 °C, kelembaban udara 69 persen, dan tekanan udara 920 mmHg," jelasnya.
Sepanjang periode pengamatan tersebut Merapi juga tercatat mengalami aktivitas kegempaan yakni 30 kali gempa guguran.
Hingga kini, status Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga terhadap potensi bencana.
Bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujarnya. (*)