TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi berdasarkan hasil amatan BPPTKG sepanjang pukul 12.00-18.00 WIB pada Minggu (26/3/2023) terpantau meluncurkan 2 kali guguran lava pijar.
Jarak luncur material vulkanik tercatat sejauh 1.500 meter ke arah barat daya.
"Teramati 2 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta , Agus Budi Santoso.
Hasil amatan visual lain menunjukkan adanya asap kawah bertekanan lemah dan berwarna putih dari kawah Gunung Merapi .
Asap tersebut berintensitas tebal dan menjulang setinggi 20-30 meter di atas puncak kawah.
Lebih lanjut, aktivitas gempa vulkanik yang tercatat selama periode pengamatan tersebut meliputi 19 kali gempa guguran, 3 kali gempa hybrid atau fase banyak, dan 1 kali gempa vulkanik dangkal.
Hingga kini, status Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga terhadap potensi bencana.
Bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari Erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujarnya. ( Tribunjogja.com )