Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 17 Maret 2023, Tiga Kali Guguran Lava Pijar Meluncur ke Barat Daya

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Gunung Merapi dari Pos Babadan, Jumat (5/8/2022)

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,5 km ke barat daya, Jumat (17/3/2023).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca mendung.

Angin bertiup lemah ke arah barat.

Baca juga: Pemkab Sleman Distribusikan 16.500 Masker ke Wilayah Rawan Bencana Erupsi Gunung Merapi 

Suhu udara 18.3-20 °C, kelembaban udara 70-99 persen, dan tekanan udara 916.9-973.4 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah,” jelasnya.

Gempa guguran teramati sebanyak 26 kali dengan amplitudo 3-55 mm berdurasi 13,3-141,56 detik.

Hybrid/fase banyak berjumlah 9 kali dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0,4-0,5 detik berdurasi 5,6-9,5 detik.

“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Merapi 16 Maret 2023: Luncurkan 11 Kali Guguran Lava Pijar Hari Ini

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini