Berita Jogja Hari Ini

Gubernur DIY Sri Sultan HB X Minta Operasi Pasar Murah Digelar dan Bisa Tepat Sasaran

Penulis: Yuwantoro Winduajie
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, Rabu (15/3/2023) di Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mendorong para pimpinan daerah untuk dapat menggelar operasi pasar hingga ke pasar-pasar kecil.

Hal ini untuk memastikan bahwa hasil operasi pasar dapat dirasakan pedagang kecil.

Hasil pertanian juga dapat dibeli langsung oleh masyarakat setempat tanpa melalui tengkulak.

Sultan menganggap jika operasi pasar digelar di pasar besar, maka yang diuntungkan bukan masyarakat atau pedagang kecil, melainkan para tengkulak karena bisa mengambil barang murah, dengan harga jual tinggi.

Baca juga: As Roda Patah, Truk Bermuatan 4-5 Ton Tanah Oleng di Bagelen Purworejo 

“Jangan lagi misalnya untuk jual beras murah hanya di pasar besar. Ya nanti dibeli pedagang juga gitu loh. Jadi akhirnya nggak ada artinya gitu karena bukan dibeli masyarakat langsung. Kalau di pasar kecil beda lagi, pasti lebih tepat sasaran,” papar Sri Sultan saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, Rabu (15/3/2023) di Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman.

Langkah itu diharapkan dapat mendongkrak daya beli masyarakat kecil serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pokok. 

Terlebih angka inflasi DIY saat ini tergolong tinggi yakni berada pada level 6,28 persen year on year menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Pemda DIY, lanjut Sultan, juga sudah menggelontorkan subsidi untuk distribusi bahan kebutuhan pokok sebagai upaya menekan laju inflasi.

Hal ini dianggap menguntungkan pedagang kecil karena mereka bisa memperoleh barang murah tanpa ongkos kirim, sehingga bisa bisa dijual dengan lebih murah.

Sultan menegaskan, agar komoditas-komoditas tersebut jangan hanya didistribusikan ke pasar besar seperti Beringharjo atau Demangan saja, tetapi harus ke pasar kecil di kecamatan dan kelurahan.

“Harus sampai bawah. Percuma kalau tidak.  Ini supaya masyarakat kecil bisa menikmati harga yang lebih murah. Pengalaman dari Beringharjo itu inflasinya tidak bisa kita pegang karena dari Kranggan harga cabai saja sudah berbeda, ada 32.000, ada 30.000 tergantung lokasi. Jadi jualan di pasar itu kalau posisinya beda, harganya sudah berbeda, sehingga menimbulkan inflasi,” kata Sultan.

Secara khusus, Sri Sultan meminta dukungan penuh dari sejumlah pemangku kepentingan di DIY untuk bisa mengawal pengendalian inflasi di DIY. Upaya-upaya ini akan dievaluasi oleh Sri Sultan secara berkala setiap bulannya.

“Namun perlu diingat pula, hati-hati menetapkan kebijakan. Jangan pas petani panen raya lalu kita menggencarkan operasi pasar. Kalau seperti itu sama saja membuat petani menjadi rugi dan timbul kasus kemiskinan baru,” ungkap Sultan. (tro)

Berita Terkini