TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gerakan zero sampah anorganik yang mulai diterapkan di Kota Yogya sejak 1 Januari 2023 silam, perlahan mulai membuahkan hasil.
Total buangan limbah menuju TPA Piyungan yang dulunya bisa mencapai 290 ton per hari, sejauh ini berhasil direduksi hingga kisaran 35 ton.
Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Danang Rudyatmoko, mengatakan, butuh sebuah program jangka panjang guna mengatasi persoalan sampah.
Baca juga: Dukung Transformasi Digital, Widya Analytic Hadirkan Pelatihan dan Webinar Enterprise Architecture
Sehingga, ia pun berharap, eksekutif tidak lantas berpuas diri dengan capaian atau angka pengurangan yang terealisasi dalam kurun waktu 1,5 bulan ini.
"Artinya, harus ada kegiatan yang sustainable, yang terus-menerus dilakukan, baik edukasi ke masyarakat, maupun pole penangannya itu sendiri. Jadi, ya, harus berkelanjutan," tandas Danang.
"Penanganan sampah ini memang harus tahap per tahap. Bagaimana dari sumber, atau hulunya itu bisa terkurangi dulu. Sehingga, menghasilkan pola yang benar-benar baik," tambahnya.
Karenanya, politikus PDI Perjuangan itu menekankan pentingnya membangun mental disiplin warga, terkait upaya pengelolaan sampah sejak dari lingkup rumah tangga.
Bukan tanpa alasan, beberapa penindakan yang berujung sanksi denda tindak pidana ringan sebesar puluhan hingga ratusan ribu rupiah pun nyatanya tak memberi efek jera.
"Makanya, saya lebih suka istilah membangun mental disiplin, itu lebih penting. Kita awali dari mental disiplin dulu, bagaimana caranya agar sampah harus sudah terpilah secara mandiri oleh masyarakat sejak dari rumahnya," urai Danang. (aka)