TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON - Balon yang diduga mata-mata milik China ditembak jatuh oleh milier Amerika Serikat di lepas Pantai Timur Carolina Utara pada Sabtu (4/2/2023 sore waktu setempat.
Balon udara tersebut ditembak menggunakan sebuah rudal dari pesawat tempur AS.
Operasi penembakan balon mata-mata China itu disaksikan oleh banyak wisatawan yang berada di pinggir pantai.
Mereka pun mengabadikan detik-detik balon udara mata-mata milik China tersebut jatuh ke bumi.
Videonya pun banyak yang diposting di media sosial hingga viral.
Dikutip dari Tribunnews.com yang melansir laman Sputnik News, Minggu (5/2/2023), balon yang diklaim AS sebagai balon pengintai China itu kali pertama diketahui publik pada Kamis lalu.
Sementara Bloomberg melaporkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengetahui tentang pesawat tersebut sejak 28 Januari lalu.
Sebelum operasi yang menjatuhkan balon tersebut, Administrasi Penerbangan Federal AS telah menghentikan penerbangan di tiga bandara di daerah tersebut 'untuk mendukung Departemen Pertahanan dalam upaya keamanan nasional'.
Diduga jet tempur AS terlihat mengitari pesawat sebelum seseorang muncul untuk menembakkan rudal ke arahnya, menyebabkan sisa-sisa balon jatuh kembali ke bumi.
Baca juga: Pentagon Awasi Balon Intai Diduga Milik China Terbang di Langit Montana
Tanggapan China
China dengan tegas membantah pernyataan Washington soal balon mata-mata China di atas AS.
China mengatakan balon itu adalah bagian dari alat penelitian meteorologi atau cuaca.
"Ini adalah situasi yang sama sekali tidak terduga," kata Kementerian Luar Negeri China, Sabtu (4/2/2023).
China mengatakan AS berbohong atas insiden balon China yang terlihat terbang di atas AS.
"Ini sepenuhnya merupakan situasi tak terduga yang disebabkan oleh force majeure dan faktanya sangat jelas," kata perwakilan diplomatik China dalam sebuah pernyataan.