Ganjaran Buat Petugas Kebersihan Stasiun Tugu yang Kembalikan Uang ke Pemiliknya, Dapat Hadiah Umroh

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudaryanto (40), seorang cleaning service Stasiun KAI Tugu Jogja yang menyerahkan tas temuannya berisi uang sebanyak Rp 44.108.000 serta sebuah handphone di area cetak tiket baru ke Pos Pengamanan pada Sabtu (21/1/2023) lalu, dihadiahi umroh.

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Petugas kebersihan Stasiun Tugu Yogyakarta bernama Sudaryanto yang mengembalikan tas berisi uang Rp 44 juta kepada pemiliknya mendapatkan ganjaran luar biasa.

Tak hanya mendapat piagam, tiket naik kereta api dengan gratis, serta emas dari PT KAI saja, Sudaryanto juga mendapatkan hadiah umroh serta beasiswa bagi anaknya dari ESQ Group.

Penyerahan hadiah umroh kepada Sudaryanto dilaksanakan langsung oleh Founder ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian.

Penyerahan hadiah itu dilaksanakan di Hutan Kota Plataran, Jakarta, pada Selasa (31/1/2023) kemarin dan disaksikan secara langsung oleh Direktur Utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo, Direktur SDM dan Umum Suparno, Sekretaris Perusahaan Iwan Eka Putra, CDD of Passenger Marketing Ririn Dwi Astutik, Plt. Direktur Utama RMU Asdo Artriviyanto, perwakilan ESQ Tour and Travel, tim ESQ Business School, serta tim Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International.

"Izinkan kami atas nama masyarakat Indonesia, atas nama 1,8 juta alumni ESQ dan ACT Consulting International memberikan penghargaan berupa hadiah umroh untuk Pak Sudaryanto bersama istri," ujar Ary Ginanjar saat penyerahan hadiah di Hutan Kota Plataran, Jakarta, pada Selasa (31/1/2023) seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

Ary mengaku salut dengan kejujuran seorang Sudaryanto dimana dia memilih untuk mengembalikan uang yang ditemukannya saat tengah menjalankan pekerjaanya.

Awalnya Ary menganggap kejujuran hanya ada di Kereta Api Shinkansen di Jepang.

Namun ia menuturkan bahwa ternyata kejujuran juga sudah ditemukan di Kereta Api Indonesia.

"Untuk itu saya serahkan hadiah umrah kepada Pak Sudaryanto bersama istrinya karena sudah mengimplementasikan salah satu values BUMN yaitu Amanah (kejujuran). Semoga AKHLAK menjadi karakter bangsa kelak, dan Indonesia Emas 2045 saya yakin bisa terwujud," terangnya.

Tak lupa, ia juga memberikan apresiasi kepada Dirut PT KAI yang sudah berhasil membangun core values AKHLAK di lingkup KAI.

"Ini adalah bukti, bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Sudaryanto di bawah pimpinan Pak Dirut komitmennya untuk membangun AKHLAK sangat luar biasa," jelasnya.

Sementara untuk anak Sudaryanto bernama Fino, Ary juga memberi hadiah berupa beasiswa penuh hingga lulus sarjana di ESQ Business School.

"Kamu nanti kalau sudah besar, kamu akan kuliah S1 gratis sampai jadi sarjana. Harapannya kamu bisa seperti Dirut KAI Pak Didiek saat sudah dewasa nanti jadi penerusnya ya. Mudah-mudahan ini menjadi pahlawannya KAI dan jadi pahlawannya AKHLAK," ucap Ary.

Hadiah yang diberikan oleh Ary inipun membuat Sudaryanto terharu.

Air mata langsung membasahi pipinya.

"Saya tidak ambil uang beserta isinya karena saya tahu bahwa itu bukanlah milik saya. Saya harus kembalikan kepada pemiliknya. Sudah tertanam dalam hati saya untuk selalu jadi orang yang baik dan jujur," tutur Sudaryanto.

Sudaryanto bersama anak dan istri kembali mendapatkan rejeki yang tak terkira malam hari ini.

Pasalnya Dirut KAI juga turut serta memberikan penghargaan kepada Sudaryanto berupa piagam, tiket naik kereta api dengan gratis, serta emas diberikan untuk istri Sudaryanto.

"Terimakasih buat semuanya, semoga kebaikan KAI dan ESQ di balas oleh Allah, dilancarkan segalanya, selalu menjadi yang terbaik dari yang terbaik," kata sang Istri.

Sementara itu, Dirut KAI mengucapkan terimakasih kepada Ary Ginanjar beserta tim yang telah memberikan penghargaan tersebut kepada salah satu pegawai di PT KAI.

"Apa yang disampaikan Pak Ary itu merupakan perwujudan implementasi core values atau nilai-nilai dasar perusahaan yang dicanangkan oleh Pak Erick Thohir yaitu AKHLAK. Ketika para insan KAI sudah berAKHLAK maka kejujuran itu pasti ditemukan dalam setiap individu maupun lingkupnya," ujar Didiek.

Baca juga: Cerita Inspiratif Petugas Kebersihan Stasiun Tugu, Sudaryanto Kembalikan Tas Berisi Uang Rp44 Juta

Kronologi penemuan tas berwarna hitam

Penemuan tas berisi uang puluhan juta ini terjadi pada Sabtu (21/1/2023) lalu.

Saat itu Sudaryanto bekerja seperti biasanya.

Dia mengepel lantai yang kotor dengan alat pel yang dibawanya.

Saat mengepal di dekat loket check in, Sudaryanto melihat atas sebuah tas selempang.

Karena tidak ada pemiliknya, Sudaryanto pun langsung mengamankan tas tersebut.

Awalnya Sudaryanto tidak mengetahui isi dalam tas selempang yang tertinggal tersebut.

Ia tidak berani untuk membuka tas karena bukan pemiliknya.

Karena tidak ada pemiliknya, Sudaryanto pun memilih untuk menyerahkan tas yang ditemukannya itu kepada petugas keamanan stasiun.

"Saya sedang ngepel di depan ATM terus lihat ada tas di loket. Posisinya kosong saat itu. Tas langsung saya kasih ke satpam dan pos keamanan," katanya, Minggu (22/01/2023). 

Bersama petugas keamanan dan beberapa saksi, tas yang tertinggal tersebut pun akhirnya dibuka.

Sudaryanto kaget bukan kepalang, sebab di dalam tas ada uang tunai yang nilainya mencapai puluhan juta.

Selain itu juga ada sebuah smartphone.

"Pas nemu nggak berani buka, bukan milik saya. Saya kaget, isinya uang Rp40 juta,"sambungnya. 

Setelah dibuka, petugas Stasiun Tugu kemudian mengumumkan melalui pengeras suara soal penemuan tas berisi uang tersebut.

Beruntung pemilik tas tersebut masih berada di lokasi. Setelah diumumkan, 40 menit kemudian sang pemilik menuju ruang keamanan. 

Tas berisi uang puluhan juta itu akhirnya dikembalikan kepada pemiliknya.

Manager Humas PT KAI Daop 6 Franoto Wibowo mengimbau penumpang untuk menjaga barang bawaannya.

Sebab barang bawaan merupakan tanggung jawab penumpang sendiri. 

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2022/2023, Daop 6 juga telah melakukan pengembalian 21 barang kepada pemiliknya, mulai dari Laptop, HP, Tablet, Smartwatch, Dompet, dan lain-lain dengan taksiran senilai 74 juta rupiah. 

"Meskipun tingkat keamanan yang diberikan KAI Daop 6 sudah baik, penumpang harus tetap waspada dan fokus dalam menjaga barang bawaannya,"ungkapnya.

Bagi para pelanggan yang merasa kehilangan atau tertinggal barang di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun, dapat melaporkan kepada petugas antara lain Kondektur yang sedang berdinas di atas KA, ataupun petugas pengamanan yang ada di stasiun atau dapat melalui Contact Center KAI 121.

"Pada masa peak season memang volume penumpang meningkat drastis, sehingga kami imbau sekali lagi agar pelanggan tidak lengah. Kami juga mengingatkan agar para pelanggan membawa barang secukupnya dan usahakan dalam satu tempat, misalnya koper atau ransel," tutupnya. (*)

Berita Terkini