Aktivitas Gunung Merapi Senin 30 Januari 2023: Ada 3 Kali Guguran Lava, Jarak Luncur Maksimal 1,7 Km

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan tiga kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1,7 kilometer, Senin (30/1/2023).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 13.5-19 °C, kelembaban udara 74-84 persen, dan tekanan udara 626.25-690 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20-30 m di atas puncak kawah,” terangnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak tiga kali dengan amplitudo 5-10 mm berdurasi 56.5-105.4 detik.

Gempa vulkanik dangkal terjadi satu kali dengan amplitudo 37 mm berdurasi 6,8 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 27 kali dengan amplitudo 7-17 mm, S-P 0.5-0.8 detik berdurasi 6.8-10 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga,” ujarnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (*)

 

Berita Terkini