Berita Wonosobo

Ketersediaan Minyak Goreng di Wonosobo Jelang Libur Nataru Terbatas

Editor: Agus Wahyu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas jual beli di Pasar Induk Wonosobo, Kamis (21/12/2022).

TRIBUNJOGJA.COM, WONOSOBO - Jelang masa Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru), tim pengendali inflasi daerah Kabupaten Wonosobo melakukan monitoring terhadap ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Wonosobo, Kamis (22/12/2022).

Menurut Suprapti, Analis Kebijakan Ahli Muda bagian Perekonomian dan SDA Setda Wonosobo mengatakan, berdasarkan hasil pantauan secara umum harga maupun stok kebutuhan pokok di Pasar Induk Wonosobo masih stabil.

"Namun, ada beberapa komoditas yang mengalami keterbatasan barang di pasaran. Misalnya, minyak curah dan beberapa merk minyak kemasan stok terbatas dan harga juga naik," ungkapnya.

Hal ini sudah terjadi sekitar dua minggu lalu, yang biasanya 2-3 hari minyak datang, namun saat ini harus menunggu 5 hari hingga 1 minggu. Itupun harus antri di distributornya.

"Minyak goreng kemasan dari industri itu cenderung stabil harganya, semisal Sunco, Bimoli, Sofia. Namun permintaan masyarakat lebih cenderung kepada merk Minyak Kita, yang saat ini sedang langka," tambahnya.

Sementara harga telur, rata-rata di pedagang mengalami penurunan harga. Satu minggu yang lalu berada di harga Rp31.000-Rp 32.000 per kilogram. Saat ini, harga Rp27.000-Rp28.000 per kilogram.

Sementara cabai rawit mengalami kenaikan harga signifikan. Satu minggu yang lalu, berada di harganya Rp35.000 per kilogram. Per hari ini mencapai Rp50.000 per kilogram.

"Stok untuk cabai rawit saat ini juga terbatas," ungkapnya.

Rata-rata harga sayuran secara umum aman dengan harga yang terkendali. Namun, untuk sayuran kubis ketersediaan terbatas. Harga dua minggu yang lalu Rp5.000 per kilogram. Sementara harga saat ini Rp9.000-Rp11.000 per kilogram.

"Mungkin kalo saya melihat ini dipengaruhi cuaca dan panen rayanya sudah 1-2 bulan lalu, sehingga produksi stok saat ini terbatas," imbuhnya.

Kemudian, harga gula pasir cenderung lebih stabil, harga dua minggu lalu hingga saat ini, masih sama di harga Rp12.800 per kilogram.

Harga telor ayam ras mengalami tren penurunan harga dari Rp29.000-30.000 per kilogram dua minggu yang lalu, sampai hari ini di harga Rp27.500 per kilogram.

Terkait harga beras sendiri cenderung lebih stabil. Untuk beras barito 1-2 minggu lalu, harganya masih sama Rp14.800 per kilogram. Kemudian, beras Ciherang naik mulai Rp10.000 per kilogram menjadi Rp11.000 per kilogram.

Setelah monitoring ini, selanjutnya, tim akan melakukan rapat koordinasi baik dengan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk mencari solusi.

"Harapan pemerintah pada saat merayakan hari Natal dan Tahun Baru di masyarakat dapat menyelenggarakan dengan baik, stok barang yang cukup, dan harga barang yang stabil untuk kebutuhan," tandasnya. (*)

Berita Terkini