Berita Kulon Progo Hari Ini

Tanggul Sungai Peni di Kulon Progo Jebol, Warga di Karangwuni Kerja Bakti Buat Tanggul Darurat

Penulis: Sri Cahyani Putri
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanggul Sungai Peni di Pedukuhan Keboan, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo jebol. Warga dibantu Pemerintah Kalurahan setempat kerja bakti membuat tanggul darurat, Minggu (7/11/2022).

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tanggul Sungai Peni di Pedukuhan Keboan, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo jebol. 

Dari kejadian tersebut, warga dibantu pemerintah kalurahan (Pemkal) setempat membuat tanggul darurat.

Dikhawatirkan jika terjadi hujan deras, air sungai akan meluap dan masuk ke rumah warga. 

Lurah Karangwuni, Anwar Musadad, mengatakan kerusakan di tanggul Sungai Peni sebenarnya sudah terjadi sejak lama.

Namun, belum ada tindak-lanjut dari instansi terkait. 

Baca juga: 4 Desa di Kecamatan Bagelan Purworejo Diterjang Longsor, Kerugian Capai Jutaan Rupiah

Selanjutnya, kerusakan semakin parah ketika wilayah setempat diguyur hujan deras dan banjir pada Jumat (4/11/2022) lalu.

Dampaknya, terjadi erosi pada tanggul hingga akhirnya jebol. 

"Jadi posisi tanah dan air sudah setara," kata Anwar, Senin (7/11/2022). 

Menurutnya, tanggul Sungai Peni vital karena lokasinya berjarak sekitar 100 meter dari pintu masuk air Sungai Serang. 

Oleh karenanya, ia berharap instansi terkait segera menindaklanjuti. Dikhawatirkan bila terjadi hujan deras dan debit air di Sungai Serang naik, air akan mengalir ke Sungai Peni. Jika tidak mampu menampung, air akan meluap ke permukiman warga.

"Bahkan satu pedukuhan terdampak langsung," ucapnya. 

Baca juga: Penampakan Enam Mobil yang Terseret Banjir di Kali Beringin Semarang, Badan Kendaraan Hancur

Anwar menyebut, potensi tanggul jebol di Sungai Serang ada sekitar empat titik di antaranya Keboan, Karanganyar, Kriyan dan Karangrejo.

Namun, hanya dua titik yang menurutnya paling parah. 

"Paling parah Keboan karena atasnya (tanggul) buat akses masyarakat. Sementara bawahnya sudah tergerus dan ambrol. Serta Karanganyar, karena berbenturan dengan arus dari Sungai Plumbon yang menabrak tanggul Sungai Serang yang sudah terkikis sekitar 2 meter," jelas Anwar. 

Adapun, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Karangwuni, Sunardi menambahkan tanggul Sungai Peni yang jebol memiliki panjang 15 meter dan lebar 2,5 meter. 

Bahkan, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. 

Selagi menunggu respon dari pihak yang berwenang, pria yang juga menjabat sebagai ketua tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo bersama satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana dan Pemkal Karangwuni mengajak masyarakat untuk kerja bakti membuat tanggul darurat pada Minggu (6/11/2022) kemarin. 

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), DPUPKP Kulon Progo, Hadi Priyanto, menyampaikan pihaknya telah meninjau ke lokasi tanggul jebol. Serta berkoordinasi dengan BBWSSO yang memiliki kewenangan. 

"Untuk darurat, sudah dilakukan dengan membuat penahan dari karung plastik yang diisi pasir," ucapnya. (*) 

Berita Terkini