Kenangan Sosok Prof Samekto Wibowo dari Kacamata Sejumlah Petinggi Kampus UGM

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penghormatan terakhir para kerabat sekaligus pemangku kepentingan UGM kepada Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. dr. H. Samekto Wibowo, P. Far. K, Sp.FK, Sp.S (K), di Balairung UGM, Minggu (25/9/2022).

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. dr. H. Samekto Wibowo, P. Far. K, Sp.FK, Sp.S (K), meninggal dunia setelah tergulung ombak di Pantai Pulang Sawal atau Pantai Indrayanti, di Tepus, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (24/9/2022).

Rektor UGM sekaligus murid Prof Samekto, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., mengatakan semasa hidup sosok Prof Samekto Wibowo dikenal sebagai sosok yang sangat halus, sangat ngopeni (menjaga) para mahasiswanya, hingga orang yang lebih muda. 

"Beliau suportif sekali. Saya kira, banyak orang merasa kehilangan. Walaupun sudah pensiun, tapi (semasa hidup Prof. Samekto) tetap mendukung proses belajar mengejar di Fakultas khususnya di saraf," ucap Prof Ova kepada awak media di Balairung UGM, Minggu (25/9/2022).

Dikatakanya, ada satu kenangan yang masih teringat sangat jelas oleh Prof Ova menganai Prof Samekto Wibowo beserta istri Prof Samekto.

Kenangan itu berupa kecelakaan lalu lintas yang membuat Prof Ova harus  membawa Prof Samekto Wibowo ke rumah sakit.

"Itu masih ingat sampai sekarang. Padahal udah puluhan tahun lalu. Beliau orang yang sangat baik sekali dan dicintai oleh anak-anaknya," imbuh Prof. Ova.

Ia turut menceritakan kronologi Prof Samekto Wibowo saat tergulung ombak di Pantai Pulang Sawal.

Cerita dimulai saat Prof Samekto Wibowo menghadiri acara reuni di Kabupaten Gunungkidul.

"Lagi acara reuni. Jadi ada 70 orang. Memang saat itu ada acara di salah satu vila punya temannya. Lah terus mau foto, mungkin pas foto, ada ombak, tapi beliau jatuh. Karena saya tidak di lokasi, mungkin itu terus terseret," jelas Prof. Ova.

Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH, mengatakan, selain aktif di bidang akademik, Prof. Samekto Wibowo juga sering membuat puisi. 

"Beliau (Prof. Samekto) memang jiwa seninya tinggi. Sudah banyak kumpulan puisinya di butuhkan. Di meja saya ada buku kumpulan puisi beliau. Jadi memang puisi belio dibukukan," tuturnya.

"Yang jelas ada dua atau tiga buku (tulisan puisi yang ditujukan) ada di meja saya," sambung dr. Yodi.

Dikatakannya, ada puisi terakhir yang dibuat oleh Prof Samekto Wibowo pada saat perpisahan residen saraf beberapa bulan lalu dan isinya kurang lebih sesuai dengan situasi pada saat ini.

Lebih lanjut, dr. Yodi menerangkan keseharian Prof. Samekto Wibowo sangat sabar, telaten dan humble kepada siapa pun. 

"Guru besar tapi sama juniornya sangat humble. Sehingga kami nyaman, selalu diberi kesempatan dan didorong maju oleh beliau. Kalau melihat kita ada potensi di bidang tertentu, beliau akan dukung. Beliau mendorong kami kuliah," bebernya.

"Dorongan yang saya terima itu bukan sebagai murid, tapi sebagai pimpinan," tutupnya. (*)

 

Berita Terkini