TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau meluncurkan 2 kali guguran lava pijar dari tengah malam hingga pagi ini, Minggu (7/8/2022).
Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta selama enam jam terakhir tepatnya pukul 00.00-06.00 WIB.
Sepanjang periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 48 kali gempa guguran, 14 kali gempa hembusan, dan 10 kali gempa fase banyak.
"Teramati guguran lava pijar 2 kali dengan jarak luncur 1500 meter ke barat daya," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso.
Hasil amatan visual lain menunjukkan gunung diselimuti kabut sehingga asap kawah tidak teramati.
Adapun kondisi cuaca di sana yakni berawan, mendung, dan hujan.
"Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 16-20 °C, kelembaban udara 77-99 persen, dan tekanan udara 655-686 mmHg. Volume curah hujan 18 mm per hari," terangnya.
Dari hasil pengamatan tersebut maka tingkat aktivitas Gunung Merapi yang ditetapkan adalah level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," terangnya. (*)