Cerita Asmara Rumit Berujung Kematian Suami, Sang Isteri Selingkuh dengan Tetangga

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pria berinisial N alias Proyo (38) ditemukan tewas seusai terlibat perkelahian dengan selingkuhan istrinya

Tribunjogja.com Kulon Progo - Pria berinisial N alias Proyo (38) ditemukan tewas seusai terlibat perkelahian dengan selingkuhan istrinya.

Seorang warga menunjukkan lokasi penemuan jasad Proyo di atas jalan cor blok di Pedukuhan Tangkisan II, Hargomulyo, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Senin (9/5/2022). (Tribunjogja.com | Sri Cahyani Putri Purwaningsih)

Korban di temukan oleh warga setempat di atas jalan cor blok di Pedukuhan Tangkisan II, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo.

Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry mengatakan kasus ini terjadi pada Rabu (4/5/2022).

Namun diketahui oleh kepolisian pada Minggu (8/5/2022).

"Jadi berawal dari informasi masyarakat tentang adanya orang yang meninggal dunia dan di tubuhnya banyak luka-luka akibat penganiayaan."

"Namun peristiwa itu tidak dilaporkan kepada polisi, yang hal tersebut direspon oleh Satreskrim Polres Kulon Progo dan ditindaklanjuti dengan penyelidikan," katanya, Senin (9/5/2022).

Dia melanjutkan korban ditemukan meninggal di atas jalan cor blok kampung yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban pada Rabu malam.

Adapun jasad Proyo sudah dikebumikan di TPU Ngeden, kalurahan setempat pada keesokan harinya.

Dari kejadian itu, polisi melakukan penyelidikan terhadap sejumlah saksi.

Di antaranya orang yang menemukan jasad korban, orang yang mendengar suara perkelahian, orang yang melihat luka di tubuh korban, istri korban berinisial TS dan seorang pria berinisial SR alias Kelik.

Kelik merupakan tetangga korban meninggal.

"Dari pemeriksaan saksi Kelik membenarkan Rabu (4/5/2022) lalu sekira pukul 20.00 WIB datang ke rumah istri korban yang kedatangannya itu karena adanya hubungan asmara antara K dan istri korban berinisial TS."

"Saat itu Kelik mengetahui kalau Proyo tidak ada di rumah," jelas Jeffry.

"Yang hal itu kepergok oleh korban dan terjadilah cek-cok mulut antara mereka."

"Saat perkelahian itu, Kelik mendapat kesempatan untuk mendorong atau menghantam Proyo hingga terbentur mengakibatkan korban terhuyung dan jatuh di tangga.
"Sehingga terdapat luka barut di dada korban. Selanjutnya Kelik juga memukul bagian perut korban," imbuhnya.

Jeffry melanjutkan saat ini Kelik sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Kasus Penusukan di Sleman

Jalan Selokan Mataram (Google)

Berbeda dengan kasus di Kulon Progo, Polda DIY saat ini sedang disibukkan dengan pengejaran pelaku penusukan.

Polda DIY tengah memburu dan berupaya menangkap para pelaku aksi penusukan yang terjadi pada Minggu (8/5) dinihari di simpang empat jalan selokan Mataram, Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman yang menyebabkan dua pemuda meninggal dunia.

Hingga saat ini, rekaman CCTV diseputar lokasi kejadian sedang didalami dan 4 orang saksi telah diperiksa.

Polisi mengaku telah mengantongi titik terang.

"Ada beberapa titik terang yang kami dapatkan terkait penyelidikan kasus ini. Kami akan mengejar pelakunya," kata Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi, kepada wartawan Senin (9/5/2022).

Kasus penusukan tersebut, dugaan sementara dipicu karena selisih paham.

Ade menceritakan, kelompok korban dan kelompok pelaku awalnya datang dari dua arah berbeda.

Mereka bertemu di persimpangan jalan seputar lokasi kejadian. Saat melintas dinihari itu, kedua kelompok tidak ada yang mau mengalah hingga akhirnya terjadi cekcok, kejar mengejar dan penganiayaan dengan senjata tajam.

Dalam kejadian tersebut, dua orang meninggal dunia. Masing-masing berinisial TIP (29) warga Bangka Belitung dan DS (22) warga Pematang Siantar Sumatera Utara.

TIP meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit sementara DS menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit sekira pukul 04,50 WIB setelah kejadian.

Korban meninggal dunia diduga akibat kekerasan senjata tajam. Hal itu dikuatkan dengan adanya luka tusuk di bagian dada dan punggung.

Kelompok pelaku yang melakukan penusukan itu, diduga 4 sampai 5 orang dengan mengendarai tiga kendaraan roda dua. Saat ini, Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan visum terhadap tubuh korban.

"Hasil visum dalam dan luar, belum keluar. Diduga (korban meninggal) akibat kekerasan Sajam," kata Ade. Ia mengimbau kepada masyarakat apabila ada yang melihat secara langsung kejadian tersebut agar dapat memberikan informasi ke kepolisian di saluran 110 maupun akun media sosial milik Polda DIY.

"Apabila ada yang melihat langsung kejadian. Kami berharap masyarakat tidak takut, memberikan informasi kepada kami," tuturnya. ( Tribunjogj.com | Scp | Rif )

Berita Terkini