Berita Bisnis Terkini

Mengenal Metode EVLA, Proses Penyembuhan Varises di RSA UGM dengan Teknik Laser

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Layanan EVLA, metode penyembuhan varises dengan teknik laser saat ini sudah ada di RSA UGM

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada ( UGM ) memperkenalkan layanan unggulan untuk pengobatan varises.

Layanan tersebut bernama EVLA atau Endovenous Laser Ablation.

Menurut dr Sidhik Permana Putra SpBTKV, layanan EVLA memang tergolong baru di RSA UGM , namun sudah bisa melayani pasien yang menjadi anggota Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“Sebelumnya, layanan EVLA ini belum ada dan ini juga baru diadakan di tahun 2021. Kami juga sudah melayani pasien BPJS,” katanya kepada Tribunjogja.com , Jumat (1/4/2022).

Baca juga: RSA UGM Ulang Tahun ke-10, Siap Tingkatkan Pelayanan untuk Masyarakat

Dia menjelaskan, EVLA merupakan metode penyembuhan varises dengan memanfaatkan sinar laser untuk memulihkan kondisi pembuluh darah vena yang mengalami pembengkakan.

Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang EVLA, Sidhik menjabarkan kondisi pasien dengan varises dan mengapa varises perlu segera ditangani terlebih dahulu.

“Varises itu bukan penyakit, tapi itu adalah gejala yang ditimbulkan karena penyakit tertentu. Jadi, varises itu bukan penyakitnya sendiri,” jelasnya.

Sidhik melanjutkan, penampakan varises bisa saja terlihat dari luar lantaran pembuluh darahnya yang melebar dan berkelok-kelok.

Dia menjelaskan, varises terjadi di pembuluh darah balik yang mengantarkan darah kembali ke jantung.

Agar bisa kembali ke jantung, aliran darah harus lancar, tanpa hambatan, apalagi penyempitan pembuluh darah.

Apabila tidak lancar, maka bisa saja tubuh akan mengalami gagal jantung.

Lantas, apa yang akan terjadi jika varises tidak ditangani? Sidhik mengungkap, bisa saja darah akan membeku karena terus berkumpul di bagian dimana dia tidak bisa kembali ke jantung.

“Setelah membeku, darah itu bisa lepas seketika. Bisa kapanpun. Misalnya, awalnya yang sering melakukan gerakan statis, tiba-tiba bergerak dinamis, maka darah beku bisa lepas,” terangnya.

Baca juga: Rektor UGM Resmikan Ruang Operasi dan Taman Terapi RSA UGM

Setelah darah membeku lepas, darah itu dipompa ke jantung dan paru-paru yang justru akan menyumbat paru-paru dan menyebabkan kematian mendadak.

“Biasanya, varises terjadi karena pekerjaan yang mensyaratkan duduk yang lama, berdiri yang lama, pokoknya yang statis. Pekerjaan itu berisiko menimbulkan varises,” paparnya.

Ia mengatakan, ibu hamil bisa saja mengalami varises, apalagi jika usia kehamilan sudah mencapai 9 bulan.

Sidhik kemudian menjelaskan tentang layanan EVLA yang bisa menyembuhkan varises. “Di RSA UGM menangangi varises yang terjadi di kaki. Kalau berdasarkan teori, varises ini ada stadium 1-6,” kata Sidhik.

Varises di stadium 5-6, kata dia, bisa menimbulkan luka kronis yang cenderung tidak bisa disembuhkan.

Jika diobati, dirawat lukanya, bisa saja ketika sembuh, luka akan menjadi basah lagi.

Dikhawatirkan, keadaan ini justru mengganggu psikologi pasien dan gairah hidupnya menurun.

“Dengan EVLA, metodenya sudah tidak lagi sayatan seperti operasi stripping vena. Penyembuhannya pun lebih cepat. Pasien datang hari ini, saya analisa sekaligus tindakan, besok pagi bisa pulang,” terangnya.

Dia melanjutkan, setelah pasien boleh pulang dan bius lokal sudah mereda, pasien wajib berjalan setidaknya selama 30 menit atau 2 km setiap hari untuk mempercepat hasil penyembuhan.

Baca juga: Dokter Spesialis Saraf RSA UGM : Epilepsi Tidak Menular dan Bisa Disembuhkan

“70 persen bengkak dan keluhannya hilang. Semakin lama nanti penyembuhannya sudah bisa lebih bagus,” terangnya.

Hingga kini, RSA UGM sudah menangani setidaknya 15 pasien varises dengan metode EVLA.

Sebagian besar kemudian datang lagi untuk melaser kaki yang masih ada varisesnya.

“Mengapa kita tidak lakukan dua kakinya dalam satu waktu? Takutnya pas pulang, nyeri dan malah membuat malas berjalan. Padahal, kunci penyembuhannya itu berjalan,” kata Sidhik.

Ia meminta, masyarakat jangan meremehkan varises lantaran termasuk gejala progresif yang bisa menimbulkan penyakit komplikasi.

“Saya tanyakan ke pasien, keluhannya apa, di kaki mana, saya USG dan tindakan. Ternyata, di kaki satunya juga terlihat varises . Meski belum ada keluhan, jangan diremehkan karena lama-lama akan memburuk jika tidak ditindak,” tegasnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini