Dinkes DIY dan Binda DIY Akselerasi Vaksinasi sebagai Kunci Utama Pengendalian Covid-19

Penulis: Hanif Suryo
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat umum yang digelar Dinas Kesehatan DIY dan Binda DIY di Auditorium UPN Veteran Yogyakarta, Rabu (9/3/2022).

TRIBUNJOGJA.COM - Vaksinasi Covid-19 nasional yang dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin menjadi syarat penting untuk menjaga ketahanan masyarakat sekaligus memulihkan perekonomian nasional.

Untuk itu, akselerasi vaksinasi terus diupayakan oleh pemerintah agar kekebalan komunal di masyarakat dapat segera tercapai.

Demikian disampaikan oleh Kabinda DIY Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Andry Wibowo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Auditorium UPN "Veteran" Yogyakarta, Rabu (9/3/2022).

"Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DIY, kami (Binda DIY) mendukung akselerasi vaksinasi, satu di antaranya di UPN Veteran Yogyakarta ini. Sebab ada sejumlah vaksin yang juga segera jatuh tempo atau expired, sehingga diperlukan akselerasi untuk didistribusikan kepada masyarakat," terang Andry Wibowo.

Apalagi dalam situasi gelombang ketiga omicron yang berimbas pada kenaikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DIY menjadi level 4, sehingga upaya vaksinasi Covid-19 pun harus ditingkatkan.

"Adapun vaksinasi Covid-19 di UPN Veteran ini ditargetkan menjangkau 1.500 masyarakat, namun kan nantinya juga diterapkan sistem scanning. Mudah-mudahan di atas 90 persen lah," kata dia.

Ditambahkannya, DIY secara statistik capaian vaksinasi primer sudah di atas 97 persen, urutan ketiga nasional untuk vaksinasi umum dan urutan kedua nasional untuk vaksinasi lansia.

"Sehingga ruang vaksinasi yang belum, ini sangat kecil. Tentunya kita selalu mengimbau kepada masyarakat yang tercecer atau belum sempat mengikuti vaksinasi tahun lalu, bisa mengikuti tahun ini," kata Andry.

"Kemudian dilakukan pula door to door, based on data kan. Sementara mencari data masyarakat yang belum divaksin ini kan juga tidak mudah, karena pendataan vaksin ini sangat bergantung pada sistem teknologi dari Kemenkes, yang tidak mudah dibuka atau diakses oleh jajaran di bawah. Sehingga pendekatan yang kita lakukan juga lewat Puskesmas," lanjutnya.

"Berikutnya, ketika ada kelompok masyarakat yang belum divaksin dan bersedia maka kami akan datangi. Terakhir mereka yang belum sadar, saat ini harus sadar bahwa vaksinasi ini penting dalam rangka menangani varian baru Covid-19," tambahnya.

Terkait peningkatan level PPKM di wilayah DI Yogyakarta, Andry menilai hal tersebut lantaran DIY merupakan destinasi wisata serta edukasi.

"Pasca tercapainya vaksinasi primer, status PPKM level 3 atau 4 yang ketika itu masih berlangsung menjadi level dua. Otomatis ruang publik kemudian menjadi semi terbuka. Jogja adalah destinasi yang aksesnya paling mudah, bisa ditempuh lewat darat sehingga menjadi favorit masyarakat dari berbagai daerah, dengan segala kondisinya. Dengan demikian, ketika masyarakat Jogja berinteraksi dengan pendatang otomatis ada transfer virus," kata Andry.

"Berdasar hasil riset Binda DIY pada November 2021, juga terdapat transmisi lokal. Dari uji samping terhadap 200 pelajar yang sudah divaksin, 5-10 persen merupakan probable Covid-19 sehingga kami sudah ajukan untuk akselasi booster-nya. Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan imunitas, tetapi tidak satu-satunya. Harus juga didukung oleh gaya hidup sehat, mematuhi protokol kesehatan," lanjutnya.

"Saat ini kami (Binda DIY) juga menunggu formulasi obat yang paling pas untuk orang yang terpapar omicron," pungkasnya.

(TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)

Berita Terkini