TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sejumlah pengusaha roti di Desa Jonggrangan , Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten , Jawa Tengah kembali menjerit lantaran gas elpiji nonsubsidi kembali mengalami kenaikan.
Padahal pada akhir Desember 2021 lalu, pemerintah juga telah menaikan harga jual gas elpiji nonsubsidi tersebut.
Namun untuk kali ini, pemerintah kembali menaikan harga gas elpiji nonsubsidi sebesar Rp 15.500 per kilogram.
Sehingga, harga gas elpiji nonsubsidi berat 5,5 kilogram saat ini dipatok Rp 88.000 dan harga gas elpiji berat Rp 12 kilogram dibandrol Rp 187.000.
Seorang karyawan produksi roti Bu Basuki di Desa Jonggrangan, Tri Oktaviani (32) mengatakan jika dirinya sudah mengetahui adanya kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi itu.
Baca juga: PSS Sleman vs PSM Makassar : Tak Ada Lagi Alasan Super Elja Untuk Kalah
"Untuk, kenaikan gas elpiji ini berpengaruh untuk kita soalnya nanti kita juga harus menghitung ulang atau mengkalkulasi ulang lagi harga jual dari Roti yang kita buat," ucapnya saat TribunJogja.com temui di rumah produksi roti Bu Basuki, Senin (28/2/2022).
Ia menjelaskan, gas elpiji bagi pengusaha roti sangat penting karena proses pematangan roti menggunakan gas tersebut sebagai sumber pengapian.
"Jadi ini cukup memberatkan kalau kenaikannya harga segitu, kita harus berpikir ulang untuk harga Roti agar konsumen tidak merasa keberatan ketika harga Roti kita naikkan," ucapnya.
Menurutnya, dalam sehari pihaknya bisa memproduksi sekitar 300 roti dengan memakai 5 unit tabung gas elpiji seberat 12 kilogram.
"Tapi elpiji yang kita pakai saat ini masih stok lama dan belum membeli harga elpiji yang baru. Ini terakhir kita beli harga elpiji masih Rp 165 ribu untuk ukuran 12 kilogram," paparnya.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih menjual roti cake marmer dengan harga ukuran kecil Rp21.000 dan ukuran besar Rp40.000.
"Dulu kita sudah naikkan juga harga roti karena gas elpiji juga naik akhir tahun. Waktu itu, ukuran kecil kita naikkan Rp500 dan roti ukuran besar kita naikkan harganya sebesar Rp1.000," jelasnya.
Baca juga: Nasibnya BERUNTUNG! Ini Dia 6 ZODIAK yang Bakal Bahagia di Awal Maret 2022
Sementara itu, pengusaha roti Bu Legi, Ratna mengaku belum mengetahui naiknya harga elpiji nonsubsidi.
Meski demikian, ia berharap agar pemerintah memperhatikan para pelaku UMKM di daerah jika menaikkan harga gas elpiji itu.
"Saya belum tahu gas elpiji nonsubsidi naik lagi. Kalau memang naik ya ini semua bahan baku juga naik, seperti telur dan terigu juga naik," ucapnya.
Ia pun hanya bisa pasrah dengan kebijakan pemerintah tersebut dan berharap nantinya para konsumen bisa memaklumi jika pihaknya ikut menaikan harga jual dari rotinya.
"Ini akan kita hitung ulang terkait naiknya beberapa bahan baku. Mohon kebijaksanaannya saja," tandasnya. (Mur)