TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul melakukan identifikasi jalur-jalur rawan yang kerap dilintasi angkutan wisata.
Tindakan ini diambil sebagai respon atas kejadian kecelakaan (laka) di Bukit Bego, Bantul, belum lama ini.
Kepala Dishub Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto menyampaikan ada satu jalur yang dinilai rawan untuk dilintasi angkutan wisata.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Dhuha di Hari Jumat, Masih Bisa Dikerjakan Siang Ini
"Jalur rawan ini adalah Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Ngawen," kata Rakhmad pada wartawan, Jumat (11/02/2022).
Menurutnya, jalur ini rawan bagi angkutan wisata lantaran memiliki tingkat kemiringan ekstrem.
Kondisi tersebut akan membahayakan kendaraan yang masuk dari arah Klaten, mengingat tanjakannya yang tajam.
Jalan ini pun ditetapkan bukan sebagai jalur wisata, meski waktu tempuhnya terbilang lebih singkat.
Menurut Rakhmad, hanya kendaraan pribadi yang disarankan lewat jalur ini.
"Kalau angkutan wisata kami sarankan lewat jalur utama di Kalurahan Sambirejo, Ngawen," ujarnya.
Rakhmad mengatakan jalur ini juga menanjak.
Namun secara keamanan dan kemudahan akses lebih baik, ditambah dengan kondisi jalan yang lebih lebar.
Selain melakukan identifikasi, pihaknya juga melakukan operasi pemeriksaan kendaraan wisata di sejumlah jalur berpotensi rawan kecelakaan.
Salah satunya di Kali Pentung, Patuk, bersama Polres Gunungkidul.
"Ini sebagai antisipasi agar kendaraan yang digunakan dalam kondisi aman sehingga risiko laka bisa ditekan," jelas Rakhmad.
Baca juga: Menpora Restui Naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat, Mees Hilgers dan Kevin Dicks Batal
Kepala Unit Penegakan Hukum, Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Darmadi beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa Jalan Yogya-Wonosari di wilayah Kapanewon Patuk termasuk jalur paling rawan.
Pasalnya, angka kejadian kecelakaan di jalur ini terbilang tinggi. Hal itu diketahui berdasarkan data kejadian laka yang tercatat sepanjang 2021 lalu.
"Hampir 30 persen laka di Gunungkidul terjadi di Jalan Yogya-Wonosari wilayah Patuk," kata Darmadi.
Ia mengatakan berbagai upaya dilakukan agar kejadian laka di jalur tersebut bisa ditekan. Salah satunya menggencarkan sosialisasi tentang keselamatan berlalulintas pada pengguna jalan. (alx)