Kumpulan Kata

62 Kumpulan Kata Rindu yang Tak Terungkap, Hanya Diriku dan Semesta yang Tahu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kumpulan Kata Rindu yang Tak Bakal Terungkap, Hanya Diriku dan Semesta yang Tahu

TRIBUNJOGJA.COM - Rindu dengan seseorang kadang menyiksa. Apalagi kalau orang itu jauh dari kita.

Apa yang Anda lakukan jika kangen dengan seseorang yang tidak bisa berada di sisi Anda saat ini?

Mungkin saja, Anda bisa mengirimkan kata-kata kepadanya yang menunjukkan Anda begitu ingin bersua.

Bisa juga, Anda menyimpan rasa itu sendiri, membiarkan si dia tidak tahu Anda sakit dengan perasaan rindu yang tak kunjung sembuh.

Tribunjogja.com merangkum sederet kata-kata rindu yang mungkin saja tak bakal terucap untuknya.

Baca juga: Kumpulan Kata-kata Bijak Perumpamaan Kehidupan, Mencari Rasa Aman yang Nyata

Simpanlah kata-kata ini sambil menunggu si dia kembali dan coba katakanlah saat sudah berada di sisi.

1. ”Bukankah hidup ini sebetulnya mudah? Jika rindu, datangi. Jika tidak senang, ungkapkan. Jika cemburu, tekankan. Jika lapar, makan. Jika mulas, buang air. Jika salah, betulkan. Jika suka, nyatakan. Jika sayang, tunjukkan. Manusianya yang sering kali mempersulit segala sesuatu. Ego mencegah seseorang mengucap "Aku membutuhkanmu"." – Fiersa Besari

2. “Maka biarlah aku terus memuja cintamu, lalu menepi di setiap rindu menyapa sepi." – Jamal T. Suryanata

3. “Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita." – Fiersa Besari

4. ”Maka izinkan kujumput sebisaku sebait kenangan tentangmu. Yang pernah memenuhiku dengan rindu dan pilu. Yang membuatku merasa berarti walau aku tak pernah memilikimu." – Nalaa

Baca juga: 50 Kumpulan Kata-kata Bijak Jalani Hidup Bagaikan Air Mengalir, Mengajarkan Kamu Arti Kehidupan

5. “Beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa." – Fiersa Besari

6. ”Angin risau dan gemerisik pepohonan mengiringi hujan jatuh di beranda rindu. Aku tergugu dalam gigil memeluk malam yang engkau." – Helvy Tiana Rosa

7. “Ada rindu yang selalu jatuh di terik sepi yang lupa berteduh." – Wira Nagara

8. “Beberapakali aku menemukan mimpiku sendiri terjerembab di depan pintu. Kuyup oleh hujan. Seperti pakaian kotor berulangkali kucuci dan kujemur di halaman luas. Pada saat saat seperti itu aku selalu ingat wajah dan matamu saat menatapku; selalu teduh dan meneguhkan. Maka aku yakin pada akhirnya jarak hanya memisahkan raga. Tapi ia tak pernah sanggup menjauhkan mimpi, imaji dan kenangan yang kita semat bersama dalam rindu yang paling diam." – Helvy Tiana Rosa

Baca juga: 55 KUMPULAN Kata Sudjiwo Tejo yang Menyentuh Kalbu, Tentramkan Jiwa Rapuh

9. ”Dan alasan kedua hujan turun ke bumi adalah untuk menghembuskan rasa rindu di hati para manusia." – Alit Susanto

10. ”Pacaran jarak jauh memang tak semudah air yang jatuh, tetapi pacaran jarak jauh mampu menumbuhkan rindu yang utuh." – Boy Candra

11. ”Api yang menari di matamu menguapkan rindu hingga pucuk keheningan." – Asma Nadia

12. ”Penuh sesak. Rindu yang kutampung melebihi kapasitasnya. Berdesakan ingin keluar mencari pintu pertemuan." – Moammar Emka

13. ”Terkadang, tidak ada pilihan lain untuk menghindar dari rindu yang menyakitkan, selain menjauh dan perlahan melupakan." – Bernard Batubara

14. ”Rumah. Sejauh manapun aku melangkah dan berlari, kepadanya juga aku kembali. Karena disanalah hati begitu nyaman berdiam. Ada rindu yang terus bernyawa. Membawa inginku selalu kembali kepadanya.Rumah itu kamu.” – Moammar Emka

15. ”Aku berserah pada sang waktu. Semoga mau bersedekah mengirimkan satu paket rindu beserta bumbu penyedapnya." – Moammar Emka

16. ”Menghidupkan riak-riak kerinduan dihari terhadap kejadian masa lalu yang tinggal kenangan. Perlahan namun pasti, riak rindu itu menjilati pikiranku, berkelana di dalamnya." – Orina Fazrina

17. ”Bagiku, hujan menyimpan senandung liar yang membisikan 1001 kisah.
Tiap tetesnya yang merdu berbisik lembut, menyuarakan nyanyian alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah basah.” – Yoana Dianika

18. ”Rindu membuatmu bertanya, apa dia menyimpan rasa yang sama?" – Robin Wijaya

19. ”Rindu kesumat, merajalela di batas angkuh yang mengunci bibir untuk bertanya tentangmu, apakah kau mengecap rasa yang sama? Andai saja." – Moammar Emka

20. ”Bumi berangkat tidur, duka berangkat hancur
aku tampung kau dalam pelukan tangan rindu” – W.S. Rendra

21. ”Aku telah membuka semua pintu dan melepas merpati-merpati itu pergi. Tanpa pesan, tanpa persinggahan. Melintasi taman paling rindu tempat kau bunuh kenangan kita berkali-kali. Dan sungguh aku tak akan pernah memberinya denyut nadi lagi agar hidup kembali, seperti tokoh-tokoh kartun, yang dulu kau tonton di televisi." – Helvy Tiana Rosa

22. “Inikah Rindu yang Tak Berdaya?
Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang.
Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya.
Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya." – Moammar Emka

23. ”Kalau sampai rindu, aku tidak akan bilang-bilang, aku akan datang. Tidak ada yang berat, selama hati kita masih erat." – Fiersa Besari

24. ”Rindu adalah mahkota kebesaran yang kukenakan, berharap kamu dapat mengenaliku dari kejauhan." – Firman Nofeki

25. ”Bersamamu adalah hal terindah di hidupku. Tentang perasaan lain yang ikut hadir, cemburu, dan rindu. Tapi aku suka sensasinya, seperti mencium aroma sehabis hujan. Hal-hal seperti itu yang membuatku tidak bisa jauh darimu." – Mahir Pradan

26. ”Saat seseorang pergi, sesungguhnya ada rindu yang tertinggal, rindu yang akan kita rasakan." – Boy Candra

27. ”Serta merta pilu memijar di antara bekap sunyi nalarku. Rindu ini memang sialan." – Moammar Emka

28. ”Aku jarang berpikir mengenai keterbatasanku dan mereka tidak pernah membuatku bersedih. Mungkin ada sentuhan rindu pasa satu waktu, tapi itu samar layaknya tiupan angin diantara bunga-bunga." – Helen Keller

29. ”Belum selesai juga aku membacamu. Membolak - balik halaman tentang rahasia - rahasia yang kau bisikan padaku dimalam itu, juga lelucon - lelucon konyol dalam cengkrama kita. belum puas aku membacamu. Tak ingin aku menemukan kata 'tamat' di akhir buku tentangmu. Kau kubaca lagi; kali ini dgn rindu." – Moammar Emka

30. ”Rindu menebarkan rasa sepasang ingatan yang tak ingin hilang, menjelma genang air mata." - Prilly Latuconsina

31. ”Bolehkah kupesan hatimu? Untuk menghangatkan hatiku yang nyaris beku bila tanpamu. Atau, bolehkah kupesan senyummu saja? Senyummu yang seperti candu, membuatku sulit memejamkan mata karena selalu rindu melihat garis lengkungan manis di bibirmu itu." - Aditia Yudis

32. ”Positif! Di nadiku terdeteksi rindu atas namamu." – Moammar Emka

33. ”Rindu yang nggak bisa dibeli dengan apa pun. Meski kadang rasa rindu itu datang dengan perasaan sedih." – Boy Candra

34. ”Cinta itu punya dua sisi. Indah sekaligus menyakitkan. Indah ketika aku mengingat ada dirimu di luar sana yang kelak akan membagi hidup denganku. Menautkan cinta kita dalam ikatan abadi yang disaksikan Tuhan. Menyakitkan jika ingat betapa sulit bertahan saat kamu tidak ada. Rasa rindu dan cinta ini menusuk-nusukku setiap saat." – Indah Hanaco

35. ”Sebenarnya, aku berbohong. Aku selalu takut kehilangan dia, sosok yang belum benar-benar kumiliki. Aku tak selalu di sampingnya, tak selalu bertukar kabar dengannya, tapi rindu seperti punya kendali khusus. Aku tidak bisa menolak untuk tidak mencintai dan merindukannya." - Dwitasari

36. ”Terkadang senja mengingatkan pada rumah, pada orang-orang yang membuat hati kita rindu untuk pulang." - Iwok Abqary

37. ”Aku rindu menyelesaikan pekerjaan besar dan mulia, tapi tugas utamaku adalah untuk menyelesaikan pekerjaan kecil seakan itu pekerjaan besar dan mulia." - Helen Keller

38. ”Rindu itu seperti gerimis yang muram, awet." - Raditya Dika

39. ”Kesalahanku, menjadikanmu alasan segala rindu." - Wira Nagara

40. ”Aku semaput dalam perasaan rindu. Aku ingin menghambakan diri dalam pelukannya." - Tere Liye

41. ”Karena kata hanya perantara, tak bisa seutuhnya. Biarkan rasa yang bicara dari kedalamannya, detik ini. Masih. Rindu ini, untukmu." – Moammar Emka

42. ”Semesta nyaman yang menjalar dan teduh yang berjajar. Menguar rindu yang tak terbilang. Mengeja cinta tanpa tanda tanya, berulang-ulang. Rumah itu hatimu." – Moammar Emka

43. ”Yang tersisa, mungkin hanya rindu yang mengulum waras logika. Ada padamu, kunanti sekaligus kubenci." – Moammar Emka

44. “Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu." – Fiersa Besari

45. ”Mungkin seseorang masih tak tahu lirih perih dalam rintik rindu ini. Selamat malam, kamu yang berlalu dalam gerimis." – Helvy Tiana Rosa

46. ”Percuma, bergeming pun tidak. Lelahku kini melampaui batas logika, tapi tetap saja sia-sia. Kau selalu di sini, di hatiku, menggerogoti kalbu dengan rindu." – Moammar Emka

47. ”Rindu dan kamu itu seperti angin. Tak bisa kulihat, tapi kurasakan kehangatan juga kegelisahannya." – Moammar Emka

48. ”Membunuh rindu untuk bangkit lagi; menenggelamkan nurani pada altar tak berpenghuni." – Moammar Emka

49. ”Ketika malam, semua berkumpul dalam kepala, lebih berwarna, lebih hidup. Ya. Dan rindu, menjadi sesuatu yang jauh lebih mendesak ketika bisu." – Pidi Baiq

50. ”Setiap malam kita bisa memadamkan lampu namun tak bisa mematikan rindu." – Boy Candra

51. ”Ada udang di balik batu. Ada rindu saat tak ada kamu." – Boy Candra

52. ”Rindu itu adalah ketika siklus presipitasi terjadi, dan teringat, kita bersama menghitung kecepatan kilat. Menunggu waktu yang lambat, menuju sesuatu yang akan tamat." – Aditia Yudis

53. ”Ia ingat betapa sulitnya meredam rasa rindu ini. Rasa itu selalu datang tiba-tiba saat ia sendirian, membuatnya menginginkan Rakel saat itu juga. Tapi, apa yang bisa ia lakukan? Ia hanya bisa menahan rasa itu. Dan, itu membuatnya gelisah. Dan, itu membuatnya gelisah. Menyakitkan." – Alvi Syahrin

54. ”Rindu selalu ada. Kita yang tiada." – Boy Candra

55. ”Aku bilang, selamat tinggal, kau bilang, sampai jumpa. Kau belum benar-benar pergi, tapi aku sudah rindu." – Alvi Syahrin

56. ”Rindu tidak selamanya mampu diucapkan." – Bernard Batubara

57. ”Semesta ini terlalu kecil untuk menyimpan rindu sendirian. Kau pasti akan tersiksa jika terus bersikeras menyimpan." – Boy Candra

58. ”Tak usah bicara rindu terus. Kita hanya kisah lalu yang sudah terbawa arus." – Boy Candra

59. ”Ada yang percaya bahwa di dalam hujan terdapat lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu sesuatu. Senandung rindu yang bisa meresonansi ingatan masa lalu." –Yoana Dianika

60. ”Kadang, kalau kamu terlalu rindu, tubuhmu akan tergerogoti rasa sedih yang luar biasa, lalu mati merana pelan-pelan." – Anggun Prameswari

61. ”Cinta adalah sebuah perasaan memperhatikan, menyayangi, menyukai yang mendalam, biasanya disertai dengan rasa rindu dan hasrat terhadap sang objek; kasih sayang antara sepasang lawan jenis, kurang lebih ditimbulkan oleh dan disertai dengan hasrat dan nafsu." – Ashley Montagu

62. ”Aha! Apakah rindu itu semacam sembelit yang menyekat jarak, juga keterasingan perasaan?!" – Moammar Emka


( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Berita Terkini