Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Di penghujung tahun 2021, Jumat (31/12/2021), Gunung Merapi mengeluarkan 11 kali guguran lava pijar .
Jarak luncur guguran maksimal 1,8 Km ke barat daya.
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Baca juga: BPPTKG Ukur Volume Kubah Barat Daya Gunung Merapi Capai 1,65 Juta Meter Kubik
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-22 °C, kelembaban udara 71-94 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah,” katanya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 44 kali dengan amplitudo 3-33 mm berdurasi 29-139 detik.
“Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di Level 3 atau siaga,” bebernya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Baca juga: PENGUMUMAN, Puncak Sosok di Bantul Tutup di Malam Pergantian Tahun Baru
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)