PSS Sleman

DPO Polisi! Elwizan Aminuddin Eks Tim Medis PSS Sleman yang Ngaku Jadi Dokter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elwizan Aminuddin, saat memantau latihan pemain PSS di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat.

Polres Sleman Bentuk Tim untuk Buru Dokter Gadungan Eks PSS Sleman

TRIBUNJOGJA.COM SLEMAN- Dokter gadungan yang pernah bekerja di PSS Sleman, Elwizan Aminuddin masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian Resor (Polres) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Guna memburu dokter gadungan yang berkarier selama 11 tahun di banyak klub sepak bola profesional Tanah Air itu, Polres Sleman telah membentuk tim.

"Kita sudah menurunkan tim khusus dan kita akan berupaya mencari yang bersangkutan," ujar Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono sebagaimana dilansir Tribun Jogja dari laman Kompas.

Sejauh ini, Wachyu menjelaskan sebanyak lima orang telah mintai keterangan sebagai saksi terkait dugaan pelanggaran dokter gadungan itu, termasuk dari manajemen PSS Sleman.

Sejumlah barang bukti juga sudah diamankan salah satunya adalah ijazah Elwizan Aminuddin.

"Kemudian surat pernyataan dari Universitas Syiah Kuala yang menyatakan yang bersangkutan bukan mahasiswa dari sana," jelasnya.

Wachyu mengungkapkan setelah dilaporkan terkait kasus pemalsuan ijazah, polisi sudah memanggil Elwizan Aminuddin sebagai terlapor.

Namun Elwizan Aminuddin tidak datang memenuhi panggilan tersebut.

"Sudah kita panggil namun ternyata tidak datang. Diduga sekarang ada di luar daerah," ungkapnya.

Polisi belum menetapkan status Elwizan Aminuddin sebagai tersangka. Status Elwizan Aminuddin masih sebagai terlapor.

"Nanti kita akan amankan dulu, karena posisinya sekarang di luar pulau (Jawa)," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya manajemen PSS Sleman resmi melaporkan Elwizan Aminuddin ke Polres Sleman.

Baru-baru ini, Elwizan Aminuddin membuat gempar dunia sepak bola Indonesia karena terungkap statusnya sebagai dokter gadungan.

Elwizan Aminuddin telah mengundurkan diri dari PSS Sleman pada 1 Desember 2021.

Sederet klub tanah air hingga tim nasional (timnas) pernah menjadi korban dari sang dokter gadungan itu.

Karir pertama Elwizan Aminudin di Persita Tangerang 2010 atau 2011, sedangkan klub terakhirnya pada tahun 2021 ini adalah PS Sleman.

Elwizan Aminudin juga dikabarkan sempat menjadi dokter Bali United, Barito Putera, sampai timnas U-19 Indonesia.

Tak hanya itu, Elwizan Aminuddin tercatat bekerja untuk PS TNI (sekarang Persikabo 1973) saat tampil di Piala Sudirman 2015, Madura United, Kalteng Putra hingga juara Liga Indonesia Bali United dikabarkan pernah menggunakan jasa Elwizan.

Elwizan Aminudin juga dikabarkan sempat menjadi dokter Bali United, Barito Putera, sampai timnas U-19 Indonesia.

Dari sederet klub sepak bola di tanah air itu bagaimana modus yang dilakukan Elwizan Aminudin?

Rupanya Elwizan berkarir sebagai dokter di sejumlah tim sepak bola tanah air berbekal dari ijazah palsu yang diduga dari Universitas Syiah Kuala, Aceh itu.

Salah satu yang membuat Elwizan ‘dipercaya’ sejumlah klub lantaran CV dia yang mentereng dengan menangani sejumlah klub.

Mantan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), Dr dr Syahrul SpS memastikan bahwa tanda tangan yang tertera di ijazah dr Elwizan Aminuddin, bukan tanda tangannya.

"Itu bukan tanda tangan saya. Saya juga tidak pernah kenal dengan yang bersangkutan," kata Dr Syahrul dilansir dari laman Serambinews.com, Senin (6/12/2021) lalu.

Penegasan Dr Syahrul tersebut sekaligus mempertegas bahwa Elwizan Aminuddin tidak pernah terdaftar sebagai mahasiswa di FK USK saat ia menjabat dekan.

"Logo universitas di samping pas fotonya itu juga palsu. Tindakannya ini sangat merugikan masyarakat luas dan dunia pendidikan," kata Syahrul.

Sebagaimana ramai diberitakan dalam sepekan terakhir, seorang pria bernama Elwizan Aminuddin mengaku dirinya dokter, lulusan FK USK pada 1 November 2010.

Di ijazahnya tercantum bahwa Elwizan kelahiran Bireuen pada 25 April 1982 dan telah menyelesaikan dengan baik semua syarat pendidikan pada program studi kedokteran di FK USK.

Ijazah tersebut ditandatangani Prof Dr Darni M Daud MA sebagai Rektor USK dan dr Syahrul SpS sebagai Dekan FK USK.

Namun, Syahrul sudah memastikan bahwa tanda tangan di ijazah tersebut bukan tanda tangannya.

"Dia palsukan tanda tangan saya. Tindakannya merugikan dunia pendidikan," ujar Syahrul.

Karena merugikan nama baik FK USK dan institusi USK pada umumnya, Syahrul merekomendasikan agar pria pemalsu ijazah ini diproses hukum guna menimbulkan efek jera.

Dokter gadungan, Elwizan Aminuddin saat masih menjabat sebagai dokter tim PSS Sleman.

Kedoknya Terbongkar

Dugaan bahwa Elwizan Aminuddin adalah dokter gadungan ini pertama kali mencuat karena cuitan dari dokter Muhammad Iqbal Amin melalui akun pribadinya, @iqbalamin89.

Dalam cuitannya ia menjelaskan bahwa korban dokter gadungan itu adalah PSS Sleman karena pria yang bernama Elwizan Aminuddin itu diketahui tak terdaftar dalam konsil kedokteran.

Elwizan Aminuddin dikatakan tak terdaftar dalam Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), maupun Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).

Beberapa saat kemudian, Elwizan Aminuddin sudah bukan lagi merupakan bagian dari PSS Sleman.

PSS Sleman secara resmi mengumumkan bahwa Elwizan sudah pamit dari klub berjuluk Super Elang Jawa itu.

Terbongkarnya status Elwizan yang bukan berprofesi sebagai dokter membuat salah satu korbannya berbicara.

Elwizan Aminudin dikabarkan sempat menjadi dokter Bali United, Barito Putera, sampai timnas U-19 Indonesia.

Buat Pemain Timnas Nyaris Pensiun Dini

Kiper timnas Indonesia, Ernando Ari mengaku pernah jadi korban dari dokter gadungan tersebut.

Kiper Persebaya itu mengaku nyaris pensiun dini lantaran dilarang oleh Elwizan melakukan operasi saat menderita cedera.

Pada akhirnya, Ernando tak mengikuti arahan Elwizan dan tetap melangsungkan operasi.

"Ya Allah, dulu (saya) hampir tidak jadi operasi gara-gara bapak ini (Elwizan Aminudin)," tulis Ernando Ari Sutaryadi seperti dilansir dari Instagram stories-nya, 2 Desember 2021.

"Untung (saya) tidak pensiun dini."

"Semoga tidak terulang lagi," tambah Ernando Ari.

Ernando Ari jadi salah satu pemain yang dipanggil Shin Tae-yong di timnas Indonesia untuk berlaga di Piala AFF 2020.

Terkait dengan kasus dokter gadungan ini, Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengaku bakal melakukan verifikasi kepada masing-masing klub.

Baik klub Liga 1 hingga Liga 2 akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa tak ada lagi kejadian seperti ini.

“Lebih tepatnya PT LIB akan berkomunikasi dengan klub-klub agar klub memverifikasi keabsahan ijazah tim medis,” kata Akhmad Hadian.

“Hal ini akan dilakukan masing-masing klub, selanjutnya nanti akan dicek juga oleh tim Satgas Covid-19 PT LIB,” ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)

Berita Terkini