TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati meluncurkan satu kali guguran lava pijar selama enam jam periode pengamatan terakhir.
Tepatnya pada pukul 00.00-06.00 WIB, Minggu (19/9/2021).
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menjelaskan luncuran guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur sekitar 2.000 meter.
Sedangkan hasil amatan visual lain menunjukkan adanya awan putih di puncak Merapi sepanjang periode pengamatan..
"Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah," jelasnya.
Lebih jauh, cuaca di sekitar Merapi didominasi berawan.
Angin bertiup sedang ke arah barat. Suhu udara 14-23 °C, kelembaban udara 76-98 %, dan tekanan udara 873-918 mmHg.
Menimbang hasil pengamatan itu, status Gunung Merapi masih berada di level 3 atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," jelasnya. (*)