Komunitas Velox Berbagi kepada Anak Yatim Piatu dan Difabel di Sleman

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komunitas Velox Sleman berbagi launch box kepada pekerja informal di Terminal Jombor, Sleman, Kamis (26/8/2021)

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Komunitas Velox Sleman kembali menyalurkan bantuan melalui gerakan #Berbagi kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Sleman. 

Kali ini, bantuan yang dibagikan berupa  santunan kepada anak yatim/piatu yang ditinggalkan orang tua karena Covid-19, sembako dan uang belanja kepada penyandang disabilitas, dan lunch box kepada pekerja informal yang berada di sekitar Terminal Jombor, Kamis (26/8/2021).

Koordinator komunitas Velox Sleman, Adi Riyanto mengatakan, bantuan yang digalang dari gotong royong anggotanya tersebut masih sangat terbatas sehingga lingkup sasaran juga masih terbatas. 

Baca juga: Lord Adi Berjuang Sembuh dari Covid-19, Juri MasterChef Arnold Poernomo Beri Semangat

"Meski demikian, diharapkan semangat gerakan #Berbagi yang dilakukan oleh Komunitas Velox Sleman dapat meningkatkan rasa saling peduli antar masyarakat yang sama-sama berjuang untuk melewati pandemi Covid-19," ujar Adi.

Adi melanjutkan bahwa inisiasi gerakan #Berbagi ini dilakukan untuk mendorong mereka yang mampu agar memberikan bantuan kepada yang kurang mampu, sehingga seluruh masyarakat dapat bersama-sama melewati pandemi ini.

"Harapannya, bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban masyarakat," tambahnya.

Adapun gerakan #Berbagi yang digelar komunitas Velox ini dilatar belakangi berbagai dampak adanya pandemi Covid-19 bagi masyarakat, mulai dari terjadinya korban jiwa hingga kehilangan pendapatan secara ekonomi.

Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang kehilangan orang tuanya akibat pandemi ini. 

Kemensos RI mencatat bahwa per Juli 2021 di Indonesia terdapat setidaknya 11.045 yang menjadi yatim/piatu karena terdampak pandemi. Data ini masih dimungkinkan mengalami penambahan jumlah yang cukup signifikan mengingat saat ini pendataan masih terus dilakukan.

Baca juga: Dampak Pelaksanaan PPKM Level 4, Pasien Isoter di Asrama Haji Transit Yogyakarta Turun Drastis

Di samping itu, kebijakan PPKM yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menekan laju persebaran virus juga memiliki efek samping, terutama pada sektor ekonomi. 

"Kelompok pekerja informal, terlebih difabel, menjadi kelompok rentan secara ekonomi yang memerlukan dukungan dan bantuan untuk dapat melewati pandemi ini. Meski memiliki efek samping, harus diakui bahwa kebijakan PPKM yang diberlakukan pemerintah dapat menurunkan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi selama beberapa waktu terakhir," pungkasnya. (Han)

Berita Terkini