Kabupaten Sleman

Sleman Perpanjang PPKM Level 4, Bupati Kustini: Semoga Ini yang Terakhir Agar Dunia Usaha Bangkit

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 kembali diperpanjang di Kabupaten Sleman dari tanggal 10 hingga 16 Agustus mendatang.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berharap perpanjangan PPKM level 4 di Bumi Sembada ini menjadi yang terakhir.

Artinya penularan kasus diharapkan semakin terkendali dan dunia usaha kembali bergerak dan bangkit. 

"Semoga ini jadi (PPKM level 4) yang terakhir. Agar dunia usaha di Sleman dapat bergerak dan bangkit," kata Kustini, melalui keterangan tertulis, Rabu (11/8/2021). 

Ia mengatakan, sektor usaha akan kembali menggeliat apabila PPKM level 4 di Sleman berakhir.

Baca juga: Evaluasi PPKM di Sleman, Masih Ada Kasus Kematian Saat Isoman

Sektor perekonomian seperti pariwisata, industri, rumah makan dan lainnya yang menjadi usaha di masyarakat bisa kembali dijalankan seperti semula.

Namun demikian, dirinya menegaskan bahwa diberlakukannya PPKM ini bukan untuk menyengsarakan masyarakat.

Melainkan sebagai upaya serius dari Pemerintah dari sisi kesehatan untuk memutus mata rantai penularan virus corona. 

Apabila pembatasan ini dapat dipatuhi dan dijalankan maka pandemi akan cepat berakhir.

Setelah itu, mulai dilakukan perbaikan di semua sektor. Termasuk sektor perekonomian. 

"Jadi saya harap masyarakat memahami esensi dari PPKM ini," kata dia. 

Baca juga: Bupati Sleman Siapkan Bantuan Pendidikan SD hingga SMA bagi Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Menurun 

Kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Sleman pada awal Agustus ini mengalami trend penurunan.

Meskipun belum signifikan, penambahan kasus harian di bawah 500 orang.

Padahal di bulan sebelumnya, penambahan bisa di atas 500 per hari.

Dari sisi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan berada di angka 65-70 persen.

Padahal sebelumnya tingkat keterisian pernah mencapai 95-100 persen. 

Dari sisi capaian target vaksinasi juga sudah cukup baik.

Saat ini sudah mencapai 40 persen.

Cakupan prosentase itu untuk semua kategori. Yaitu, tenaga kesehatan (nakes), petugas pelayanan publik, dan lansia.

Peserta vaksin juga sekarang sudah diperluas diperuntukkan bagi pra lansia dan pelajar usia 12-17 tahun. 

Kustini mengharapkan, animo masyarakat yang ingin divaksin sekaligus trend penurunan kasus penularan di bulan Agustus ini dapat menjadi pertimbangan supaya PPKM Level 4 di Kabupaten Sleman tidak kembali diperpanjang pada 16 Agustus mendatang. 

Baca juga: Orang Tua Meninggal Terpapar Covid-19, Puluhan Anak di Sleman jadi Yatim Piatu

"Antusiasme masyarakat yang tinggi untuk vaksin ini jadi poin penting (pertimbangan). Artinya, mereka sadar agar dapat mengakhiri pandemi dan bisa kembali beraktifitas normal dengan vaksin dan selalu menerapkan protokol kesehatan," tuturnya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ini mulai menunjukkan hasil.

Kasus harian di Sleman menurun, meskipun angka kasus kematian saat ini masih cukup tinggi.

Beberapa di antaranya bahkan ditemukan meninggal saat sedang menjalani isolasi mandiri.

Ia mengungkapkan, solusi mengurangi angka kematian pasien Isoman ini dengan memindahkan pasien positif ke selter Isolasi terpadu.

Langkah ini sedang dimasifkan kerjasama antara Satgas Kabupaten, Kapanewon, hingga Kalurahan dan dibantu oleh TNI-Polri. 

"Kita pindahkan warga positif yang sudah melalui asesmen Puskemas ke isoter sebanyak mungkin. Kalau tidak cukup, maka ada leveling selter Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan," kata Harda.( Tribunjogja.com )

Berita Terkini