PPDB Online 2021

Daya Tampung dan Pendaftaran PPDB Online SMA/SMK Negeri Tahun 2021 Daerah Istimewa Yogyakarta

Penulis: Iwan Al Khasni
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laman dikpora.jogjaprov.go.id

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Proses Pendaftaran PPDB Online SMA/SMK Negeri Tahun 2021 Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Pendaftaran dan Pelaksanaan ASPD khusus bagi peserta didik lulusan luar DIY dan lulusan dalam DIY sebelum 2021.

Waktu : 24-28 Mei
Lokasi : Pendaftaran Online

2. Pengecekan Data Kependudukan

Waktu: 8-10 Juni
Lokasi: Secara online di verifikasi-ppdb.jogjaprov.go.id

3. Verifikasi Dokumen

Khusus bagi yang akan mengurus surat kepindahan sebagai berikut:

a. Prestasi Non Akademim
b. Keluarga Tak mampu/Afirmasi
c. Perpindahan Tugas Orangtua

Waktu

* 08-10 Juni: Penambahan nilai prestasi non akademik
* 08-11 Juni: Rekomendas Kelurga Tak Mampu, Perpindahan Tugas Ortu

4. Input Data

(Kelulusan Luar DIY dan Lulusan dalam DIY sebelum 2021)

Waktu: 8-10 Juni
Lokasi: Secara online di verifikasi-ppdb.jogjaprov.go.id

Berikut Selengkapnya :

Proses Pendaftaran PPDB Online SMA/SMK Negeri Tahun 2021 Daerah Istimewa Yogyakarta. (https://dikpora.jogjaprov.go.id/)

Baca juga: Daftar Jarak PPDB TAHUN 2021 untuk Jalur Zonasi Wilayah di Kota Yogyakarta

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMA NEGERI DIY TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMA NEGERI DIY TAHUN PELAJARAN 2021/2022 (dikpora.jogjaprov.go.id/)

Seluruh proses seleksi dan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di DI Yogyakarta bakal dilaksanakan secara daring. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir penularan Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY, Rony Primanto Hari mengaku telah menyiapkan segala hal untuk mendukung pelaksanaan PPDB daring. Meliputi infrastruktur jaringan, bandwidth, maupun server.

"Kalau Diskominfo DIY ketugasannya di SMA dan SMK negeri. Sudah menyiapkan infrastruktur untuk mendukung PPDB ini. Hampir semua infrastruktur yang kita bangun sudah siap," jelas Rony saat dihubungi Tribun Jogja, Minggu (6/6/2021).

Rony mencontohkan, pada tahun 2020 lalu jawatannya telah memasang kabel fiber optik sepanjang 500 kilometer yang menghubungkan seluruh SMA/SMK yang ada di DIY. Proyek ini menelan anggaran sekitar Rp. 15 miliar.

Tiap sekolah juga disediakan kapasitas bandwith internet masing-masing sebesar 20 Mbps

Menurut Rony, jaringan fiber optik akan menjadi infrastruktur utama dalam menopang akses teknologi informasi dan komunikasi.

Tak hanya mendukung pelaksanaan PPDB, infrastruktur tersebut juga dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pembelajaran daring maupun beragam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan internet.

"Kalau kita analogikan, bandwith itu seperti aliran listrik dan fiber optik itu seperti kabel. Jadi kalau kabelnya bagus dan alirannya bagus nanti (internet) akan lebih lancar," jelasnya.

"Jadi total sekarang hampir 700 kilometer fiber optik," tambahnya.

Selain itu Diskominfo DIY juga telah memiliki data center yang terakreditasi ISO/IEC27001, yakni suatu standar sistem manajemen keamanan informasi yang diterbitkan oleh ISO dan IEC. Sehingga data yang diunggah peserta terjamin keamanannya.

Saat ini pihaknya masih menunggu aplikasi PPDB yang masih dirancang Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY. Aplikasi ini akan digunakan siswa untuk melakukan pendaftaran PPDB.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa ngetes aplikasi tersebut. Baik untuk penetration test, kelancaran jaringan, dan aksesibilitas," tandasnya.

Lebih jauh, Rony memastikan bahwa tidak sekolah di DIY yang berada di wilayah blind spot atau area tanpa jaringan internet.

Namun secara keseluruhan, masih ada 150 titik di DIY yang mengalami blind spot. Masing-masing titik adalah seluas 200 hingga 500 meter.

"Target menurut perencanaan dari kami 2023 tidak ada blind spot. Cuma karena adanya akselerasi, pertengahan 2022 semoga blind spot itu sudah teratasi," paparnya.

Sementara itu Kasi Perencaaan dan Pendataan Pendidikan Disdikpora DIY, Suci Rahmadi mengungkapkan, kendati digelar secara daring, sekolah-sekolah tetap diminta untuk melayani masyarakat yang merasa kesulitan untuk melakukan pendaftaran.

Terlebih belum semua warga memiliki kemampuan untuk mengakses internet.

"Orang tua bisa datang ke sekolah kalau memang dia tidak punya internet. Sekolah kita minta melayani," terangnya.

Selain itu, Disdikpora DIY juga akan membuka kanal aduan selama pelaksanaan PPDB nanti. Mereka yang kebingungan maupun menemui kendala bisa melakukan pelaporan.

Suci pun memastikan bahwa seluruh tahapan PPDB akan dilakukan secara daring. Baik tahap upload berkas, seleksi, dan pendaftaran.

"Tidak perlu datang, jadi di rumah saja nanti ada juknisnya. Pantau saja dari rumah, upload dari rumah, pokoknya semuanya serba online," tambahnya. ( Tribunjogja.com | tro | Iwe )

Berita Terkini