Pasca-libur Lebaran, Dinkes DIY Skrining Sekolah yang Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru SDN Lempuyangwangi menerapkan metode pembelajaran menyenangkan dengan cara bernyanyi bersama pada simulasi PTM terbatas, Rabu (28/4/2021).

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebelum memasuki sekolah pasca-libur Lebaran, siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) direncanakan untuk menjalani tes GeNose C19 untuk mendeteksi penularan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie menuturkan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY terkait teknis pelaksanaannya.

Rencananya tak seluruh siswa akan menjalani pemeriksaan. Sebab, penentuan jumlah sampel yang diperiksa adalah berdasarkan kajian epidemiologi Dinkes DIY. 

"Kita lakukan skrining, tapi mungkin sampel saja. Jadi  kami meminta Disdikpora untuk hitung berapa jumlah muridnya nanti dengan perhitungan epidemiologi ditentukan berapa sampel yang kita butuhkan," terang Pembajun, Minggu (9/5/2021).

"Jadi nggak semua, karena satu sekolah bisa 200 siswa," tambahnya.

Pembajun menjelaskan, GeNose C19 dipilih sebagai alat skrining karena memang ditujukan untuk mendeteksi adanya penularan di suatu lingkungan bukan mengetahui jumlah siswa yang terpapar Covid-19.

"Jadi kemungkinan GeNose ya nggak pakai antigen. Karena kita ingin lihat, ada nggak sih penularan di sana (sekolah). Bukan berapa banyak yang terpapar," urainya.

Baca juga: Program Vaksinasi Covid-19 di Kulon Progo Capai 26,9 Persen

Baca juga: Epidemiolog UGM Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Prokes Meski Sudah Divaksin, Ini Alasannya

Terkait waktu pelaksanaannya, rencananya bakal dilakukan pascalibur Lebaran. 

"Yang jelas teman-teman biar istirahat dulu nanti mudah-mudahan setelah Lebaran," paparnya.  

Pembajun mengungkapkan, hasil pemeriksaan tak melulu dijadikan acuan untuk menentukan berlanjut atau tidaknya pelaksanaan PTM di sekolah-sekolah.

Hasil tes bisa menjadi bahan evaluasi misalnya terkait penerapan standar operasional prosedur yang diterapkan sekolah.

"Misalnya evaluasi lama pembelajarannya dan sebagainya. Sementara nanti dilihat dulu. Hasilnya tidak untuk menentukan untuk tutup atau bukanya sekolah. Jadi penelitian harus cermat dan lengkap pemeriksaannya," jelasnya.

Sementera itu, Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menilai bahwa pelaksanaan PTM selama dua pekan terakhir secara umum telah berjalan dengan baik. 

Namun, karena kasus terkonfirmasi berpotensi meningkat pasca libur Lebaran, Disdikpora DIY mendapat usulan dari Sekretaris Daerah (Sekda) DIY untuk segera menggelar skrining Covid-19 sebelum kembali menggelar PTM. 

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Dinkes DIY untuk merealisasikan usulan tersebut

"Kita hanya akan ambil sampel saja tidak semua siswa. Untuk mengetahui kondisi siswa dan guru itu apakah ada yang positif, sementara baru kami komunikasikan dengan Dinkes," ucapnya. (Tribunjogja/Yuwantoro Winduajie)

Berita Terkini