Update Gunung Merapi

Update Gunung Merapi Selasa 27 April 2021, 1 Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 600 Meter ke Barat Daya

Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awan panas guguran Merapi tanggal 26 April 2021 pukul 18.01 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 108 detik. Jarak luncur 1.300 ke arah barat daya.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas erupsi yang cukup intens hingga Selasa (27/4/2021) hari ini.

Pada periode pengamatan pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB, gunung tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.

Selain itu, teramati 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 600 m ke arah barat daya.

Cuaca Gunung Merapi berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur, tenggara, dan barat. Suhu udara 15-21°C, kelembaban udara 68-90 persen, dan tekanan udara 569-708 mmHg.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, juga mengungkapkan aktivitas kegempaan yang terjadi di periode ini antara lain 26 gempa guguran dengan amplitudo 3-13 mm, durasi 11-62 detik; 2 gempa hembusan dengan amplitudo 4-5 mm, durasi 13-15 detik; 5 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo2-3 mm, S-P 0.3-0.5 detik, durasi 5-6 detik; serta 1 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40 mm, durasi 10 detik.

Sementara, pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Senin (26/4/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200 m di atas puncak kawah.

Baca juga: Update Gunung Merapi Senin 26 Maret 2021: 8 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur hingga 2 Km

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi, Keluarkan 10 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Maksimum Hingga 1,6 Kilometer

Teramati pula awan panas guguran dengan jarak luncur 1.300 m mengarah ke barat daya.

Selain itu, teramati 3 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 700 m ke arah barat daya.

Cuaca Merapi pada periode tersebut berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 15-22°C, kelembaban udara 65-98 persen, dan tekanan udara 568-708 mmHg.

Aktivitas kegempaan yang terjadi antara lain 1 awan panas guguran dengan amplitudo 45 mm, durasi 108 detik; 40 gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm, durasi 10-74 detik; 3 gempa hembusan dengan amplitudo 2-3 mm, durasi 9-17 detik; 12 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-7 mm, S-P 0.4-0.6 detik, durasi 5-10 detik; serta 5 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 60-75 mm, durasi 19-23 detik.

Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna)

Berita Terkini