Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Archipelago Internasional, grup manajemen hotel swasta dan independen di Asia Tenggara bergabung dengan organisasi The Code.
Keduanya berkomitmen untuk memerangi eksploitasi seksual anak dalam industri perjalanan dan pariwisata.
Kemitraan baru ini diresmikan saat acara penandatanganan kerjasama di The Grove Suites by Grand Aston Jakarta pada tanggal 8 April 2021.
Baca juga: Kisah Pemahat Batu dari Magelang, Utamakan Kualitas, Karyanya Sudah Terjual Hingga Iran
Seperti yang disampaikan di situs The Code, berdasarkan Studi Global PBB diperkirakan 223 juta anak di bawah usia 18 tahun mengalami eksploitasi seksual atau bentuk kekerasan seksual lainnya.
Setiap tahun, jutaan anak diperdagangkan dengan tujuan eksploitasi seksual.
Pelanggar banyak melakukan kejahatan dengan memanfaatkan fasilitas hotel.
Maka, The Code bekerja sama dengan industri perjalanan dan pariwisata untuk menjaga keamanan anak-anak dan mengakhiri impunitas para pelanggar.
“Sebagai operator hotel di kawasan Asia Tenggara, kami punya tanggung jawab untuk menanggapi masalah ini secara serius,” ucap John Flood, President & CEO Archipelago International, Selasa (13/4/2021).
Ia mengatakan, anak adalah aset yang berharga. Maka dari itu, pihaknya ingin mendukung tujuan The Code.
“Meskipun seluruh hotel kami sudah memiliki kebijakan untuk menangani hal ini, kami memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh dengan menjadi anggota resmi The Code,” bebernya.
Ia mengatakan, Archipelago Internasional telah memenuhi kriteria yang diminta dan bangga secara resmi menjadi bagian dari gerakan ini.
Flood menjelaskan, ada enam kriteria yang harus dipenuhi organisasi hotel untuk bisa bergabung dengan The Code.
Baca juga: Niat Puasa Ramadan Hari Ini serta Bacaan Doa Sahur Puasa Ramadhan
Di antaranya adalah meliputi penetapan kebijakan dan prosedur hotel yang kuat, pelatihan semua karyawan hotel dan penyertaan klausul dalam kontrak.
Serta ada ketentuan informasi kepada tamu hotel, keterlibatan semua pemangku kepentingan dan laporan tahunan mengenai implementasi.
“Selanjutnya, kami terus mencari cara lain untuk terlibat dan menginspirasi masyarakat agar bergabung bersama kami," tandasnya. (ard)