UPDATE Gunung Merapi: Hingga Minggu Siang, Tercatat Ada 2 Kali Guguran Lava dari Puncak Merapi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAKIN INTENS - Guguran material batu pijar (rock fall) Merapi terus berlangsung hingga Selasa (23/2/2021) dini hari. Pengamatan dan pemotretan sejak Senin (22/2/2021) sekira pukul 21.30 WIB hingga pergantian hari, terjadi belasan kali guguran. Arah guguran terbagi tiga jalur, utamanya ke arah hulu Kali Boyong dan Kali Krasak. Sementara jalur baru ke hulu Kali Sat dari GOR Kaliurang tidak bisa dilihat secara sempurna karena terhalang punggungan lereng. Namun guguran tersebut bisa dicermati dari pendaran warna merah serta kepulan asap dari balik punggungan sisi barat puncak

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan dua kali guguran lava sepanjang enam jam periode pengamatan tepatnya sejak pukul 06.00-12.00 WIB, Minggu (7/3/2021).

Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, luncuran material vulkanik mengarah ke barat daya.

"Jarak luncur maksimal sekitar 500 meter," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida Minggu (7/3/2021).

Sedangkan pantauan visual Gunung Merapi menunjukkan bahwa puncak kawah diselimuti kabut 0-I hingga kabut 0-III. 

"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah," terangnya.

Terkait aktivitas kegempaan yang tercatat seismogram adalah gempa guguran sebanyak 46 kali dan gempa hembusan tiga kali.

Dengan hasil pengamatan itu maka status Gunung Merapi tetap berada di level III atau siaga.

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. 

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ucapnya. (*)

Berita Terkini