Rayakan HUT Ke-9, RSA UGM Luncurkan Berbagai Layanan Baru

Penulis: IJS
Editor: MGWR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan gedung Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dari udara.

TRIBUNJOGJA.com – Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar rangkaian kegiatan bertema “Bangkit dan Berjaya Bersinergi Lawan Pandemi” untuk memeringati hari ulang tahun (HUT) ke-9, Selasa, (2/3/2021).

Tema ini diangkat sebagai representasi perjalanan perjuangan bersama seluruh civitas hospitalia RSA UGM.

Tak hanya itu, tema ini juga menjadi penghargaan atas kolaborasi RSA UGM dengan elemen pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam waktu satu tahun melawan pandemi Covid-19 demi tugas kemanusiaan.

Ketua Panitia HUT ke-9 RSA UGM Luthfi Hidayat mengatakan, pihaknya akan meluncurkan beberapa layanan baru dan yang sudah berjalan beberapa waktu belakangan pada puncak acara, Selasa (2/3/2021).

Layanan tersebut, di antaranya GeNose Test, peluncuran Immunity For You, peluncuran video dokumenter “1 Tahun RSA UGM dalam pelayanan pandemi Covid-19”, dan kuliah umum bertema “RSA UGM Bangkit dan Berjaya Bersinergi Lawan Pandemi Covid-19”.

Luthfi mengatakan, konsep acara tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, perayaan HUT sebelumnya dilakukan secara berkerumun tanpa protokol kesehatan.

“Namun mengingat saat ini kita sedang berada di situasi pandemi Covid-19, kami mengemas acara secara virtual atau daring," ujarnya seperti keterangan tertulisnya.

Walaupun acara dilaksanakan secara virtual, Luthfi berharap tidak menyurutkan rasa syukur dan kebersamaan dalam merayakan HUT RSA UGM ke-9.

Dia juga menjelaskan, pihaknya menyelenggarakan acara dengan dua sasaran yang berbeda. Pertama, ada acara yang diselenggarakan untuk internal civitas hospitalia, seperti lomba-lomba dan puncak acara.

“Selain itu, kami juga menyelenggarakan acara yang dapat diakses masyarakat luas, seperti seminar dan talkshow kesehatan secara daring," bebernya.

Adapun, rangkaian acara HUT ke-9 RSA UGM telah dimulai sejak Selasa (9/2/2021) dengan talkshow kesehatan “Protokol Isolasi Mandiri dan Pemulasaran Jenazah yang Aman”.  Rangkaian acara  tersebut  akan berakhir pada Kamis, (11/3/2021).

Luthfi menambahkan, dalam menghadapi pandemi RSA UGM melakukan banyak inovasi, seperti telemedicine Jumpa Dokter, layanan GeNose Test, talkshow yang semakin sering, juga grup yang berisi para penyintas Covid-19.

"Mereka (penyintas Covid-19), tidak hanya dibutuhkan darah konvalesennya, tetapi juga berbagi cerita selama berjuang. Pasien yang masih aktif butuh dukungan," ucapnya.

Meningkatkan manfaat

Sementara itu, Direktur Utama RSA UGM Arief Budiyanto berharap, RSA UGM dapat semakin maju dan berkembang serta dapat terus meningkatkan manfaatnya bagi masyarakat.

Arief menjelaskan, RSA UGM berbeda dengan banyak RS lainnya karena membawa nama akademik atau RS pendidikan. Menurutnya, di negara-negara maju RS pendidikan adalah RS terbaik.

"Rumah sakit terbaik itu adalah teaching hospital, seperti di Singapura, Korea, Amerika, dan Jepang. Di Indonesia pun di standar akreditasi RS ada standar bahwa RS pendidikan mutunya tidak boleh turun, artinya harus lebih baik dari RS lain," terangnya.

Sebab, lanjutnya, RS pendidikan merupakan tempat bagi para ahli. Sumber daya manusia yang bekerja sudah sangat potensial. Selain itu, RS pendidikan dituntut untuk menggunakan bukti ilmiah terbaru dan terbaik.

“Dengan begitu, RSA diharapkan harus menunjukkan kita sebagai RS yang memberikan layanan terbaik kepada pasien," sambungnya.

Tak lupa Arief mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, terutama para mitra RSA UGM.

Pasalnya, RSA UGM tidak bisa bangkit dan berjaya bila dilakukan sendiri, sehingga harus bersinergi bersama-sama.

“Eksternal kami alhamdulillah bersinergi dengan para mitra, baik dari instansi pemerintah, swasta, masyarakat, serta tentu saja juga dari media," tandas Arief.

Tags:

Berita Terkini