Erupsi Gunung Merapi

Pengungsi Merapi di Barak Pengungsian Purwobinangun Jalani Protokol Kesehatan

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi Merapi di Barak Pengungsian Purwobinangun dicek suhu tubuh dulu sebelum masuk ke pengungsian

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kurang lebih 300 warga Padukuhan Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman mengungsi di Barak Pengungsian Purwobinangun, Rabu (27/1/2021).

Mereka diangkut menggunakan truk-truk yang telah disiapkan pemerintah, baik itu dari BPBD DIY, BPBD Kabupaten Sleman maupun Satpol PP Kabupaten Sleman.

Secara tertib dan hati-hati, para pengungsi turun satu per satu dari truk.

Mereka perlu berhati-hati sebab jalanan licin karena hujan yang terus turun sejak siang.

Sebelum masuk ke barak, mereka dites suhu terlebih dahulu untuk mengetahui suhu tubuh mereka.

Baca juga: Pertama Kali Mengungsi, Anak-Anak Pengungsi Merapi di Purwobinangun Terlihat Ceria

Dari hasil pengukuran, tidak ada pengungsi dengan suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celcius.

“Iya kami juga diwajibkan menggunakan masker di pengungsian. Saya sudah siap ini masker kain buat sehari-hari,” ungkap seorang pengungsi, Siwitri kepada Tribunjogja.com, Rabu (27/1/2021).

Di barak pengungsian, pengungsi juga dilengkapi dengan wastafel untuk mencuci tangan tanpa perlu ke kamar mandi.

Setelah beraktivitas dari luar, pengungsi bisa langsung mencuci tangan di situ.

“Kami memang menyediakan lima sampai enam wastafel untuk para pengungsi. Ini kan protokol kesehatan,” ucap Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Drs Joko Supriyanto. MSi kepada Tribunjogja.com.

Selain masker dan wastafel, barak pengungsian juga dilengkapi dengan bilik-bilik untuk para pengungsi untuk menekan penyebaran virus corona. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini