Status Siaga Gunung Merapi

Warga di KRB III Merapi di Magelang Bikin Pos Pengamatan Mandiri

Penulis: Rendika Ferri K
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi di Dusun Soko, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang membangun pos pengamatan mandiri, Rabu (18/11/2020).

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi di Dusun Soko, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang membangun pos pengamatan mandiri.

Pos pengamatan yang juga berfungsi sebagai pos ronda ini untuk mengamati aktivitas Gunung Merapi.

Pos pengamatan mandiri ini dibangun di Dusun Soko, Desa Ngargosoko.

Desa ini berjarak kurang lebih 9 kilometer dari Gunung Merapi.

Bangunan pos tampak sederhana.

Baca juga: Objek Wisata Alam Jurang Jero di Magelang Ditutup Sementara

Sama halnya pos ronda biasa, tetapi ditambah dengan lantai atas untuk pengamatan Gunung Merapi.

Hal ini dilaksanakan setelah adanya peningkatan aktivitas dari Gunung Merapi.

Seorang warga Dusun Soko, Desa Ngargosoko, Marji (45), mengatakan, pos pengamatan mandiri ini dibangun sejak sebulan yang lalu.

Perkiraan bangunan pos selesai dalam waktu beberapa hari ke depan.

Rencananya, setelah selesai, bangunan dapat ditempati warga untuk pos ronda dan pos pengamatan Merapi.

"Sejak sebulan yang lalu, dibangun pos pengamatan mandiri. Dusun Soko, Desa Ngargosoko. Dua hari lagi selesai. Rencananya ditempati warga untuk pos ronda dan pos pengamatan Merapi," ujarnya, Rabu (18/11/2020).

Pos tersebut menempati bangunan sekitar 3x3 meter dengan bangunan atas untuk pengamatan.

Warga menjadwalkan ronda setiap malam, sembari mengawasi keadaan Gunung Merapi.

Baca juga: Diduga dari Gunung Merapi, Warga Lihat Monyet Ekor Panjang Turun ke Permukiman di Magelang

"Tiap malam ronda, dan mengawasi keadaan merapi dari sini," ujarnya.

Meskipun berada di KRB III, warga setempat masih merasa tenang.

Mereka menganggap dusun mereka masih dalam radius titik aman, di luar radius lima kilometer.

Warga pun masih beraktivitas seperti biasa.

Mereka mencari pakan untuk ternak mereka, berkebun dan berkegiatan sehari-hari.

"Dari warga tenang-tenang saja. Titik aman. Warga masih aktivitas. Cari rumput sapi, berkebun," ujarnya.

Rencananya, warga juga belum akan mengungsi. Jika sewaktu-waktu terjadi kondisi yang darurat, mereka sudah siap mengamankan diri.

Dusun Soko sendiri berpasangan dengan Desa Gulon, Salam.

Baca juga: 820 Warga Masih Bertahan di 9 Titik Pengungsian di Magelang

Seperti pada kejadian tahun 2010, mereka mengungsi ke sana.

"Warga belum akan mengungsi dan beraktivitas seperti biasa, tetapi tetap siap siaga," ujarnya.

Warga lainnya, Jumar (70), warga Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, juga mengatakan, warga di Dusun tersebut sampai saat ini belum akan mengungsi.

Mereka melihat situasi masih relatif aman.

Warga pun tetap beraktivitas seperti biasa.

Jika dirasa kondisi darurat, mereka sudah memiliki desa penyangga untuk tempat mereka mengamankan diri untuk mengungsi nanti.

"Untuk tempatnya nanti kami di Gulon, Salam. Namun, warga masih belum akan mengungsi," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini