TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkembangan aktivitas Gunung Merapi sejak dinaikkan statusnya menjadi Siaga atau level III hingga Minggu (8/11/2020) dini hari telah mengalami 77 guguran material Merapi.
Serta aktivitas gempa vulkanik dangkal sebanyak 33 kali, dan 315 hybird atau fase banyak.
Sementara laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 12 Centimeter per hari.
Sementara pengamatan visual berupa asap putih terpantau dalam intensitas sedang dengan ketinggian 50 meter dari atas puncak.
Baca juga: Detik Detik Terjadi Guguran Material Gunung Merapi, Terlihat Jelas dari Pos PGM Babadan
"Terdapat beberapa guguran material. Guguran lava juga tidak teramati secara visual dalam periode ini," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dari keterangan resminya, Minggu (8/11/2020).
Ia merekomendasikan agar aktivitas penambangan pasir yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau di hulu Merapi supaya dihentikan.
Selain itu, pihaknya juga menegaskan agar pelaku wisata di sekitar KRB III dan aktivitas pendakian ke puncak Merapi juga sebaiknya dihentikan.
"Pemerintah Sleman, Klaten, Boyolali dan Magelang agar menyiapkan kebutuhan untuk mitigasi bencana," ungkap Hanik. (TRIBUNJOGJA.COM)