Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Minggu Ini Meningkat, Laju Deformasi 1 Centimeter per Hari

Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kondisi Gunung Merapi pada 1 Oktober 2020

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi peningkatan intensitas kegempaan Gunung Merapi minggu ini, yakni 9-15 Oktober 2020, dibanding minggu sebelumnya.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Jumat (16/10/2020).

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 56 kali gempa Hembusan (DG), 41 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 319 kali gempa Fase Banyak (MP), 5 kali gempa Low Frekuensi (LF), 67 kali gempa Guguran (RF), dan 10 kali gempa Tektonik (TT).

Sementara, deformasi atau perubahan bentuk permukaan tubuh Gunung Merapi yang dipantau menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 1 cm/hari.

Hanik melanjutkan, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 78 mm/jam selama 30 menit di Pos Kaliurang pada 15 Oktober 2020.

“Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” imbuhnya.

Terkait kondisi cuaca, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.

Tinggi asap maksimum 75 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah pada 15 Oktober 2020 pukul 05.40 WIB.

Analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah. Volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 26 Juli 2020 sebesar 200.000 m3.

Hanik menambahkan, berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, maka disimpulkan kubah lava saat ini dalam kondisi stabil.

“Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkat aktivitas waspada. Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian,” tutupnya. (uti)

Berita Terkini