TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar daring di tahun ajaran baru 2020/2021.
Namun yang menjadi persoalan, tidak semua siswa memiliki gadget yang dapat menunjang kegiatan PJJ, sehingga PJJ pun menjadi kendala.
Belum lagi ada siswa yang terkendala kuota internet.
Beragam kendala tersebut membuat PJJ belum berjalan maksimal.
Potret tersebut terjadi di beberapa sekolah di Yogyakarta.
Kepala SMPN 1 Yogyakarta, Niken Sasanti, mengungkapkan masih ada sekitar 20 siswa yang belum memiliki gadget.
Siswa yang belum memiliki gadget tersebut kemudian meminjam gadget milik orangtua, bahkan ada siswa yang terpaksa menumpang ke rumah teman agar bisa mengikuti PJJ.
"Adalagi orangtua menelpon ke sekolah lalu minta anaknya biar bisa ikut PJJ tapi dari sekolah memakai fasilitas sekolah, ada ruangan khusus dan ada komputer," ujarnya kepada Tribunjogja.com, Senin (20/7/2020).
Selain gadget, kendala lainnya yakni masalah jaringan internet.
Sebab ada siswa yang memiliki gadget, namun tidak memiliki kuota internet.
"Kalau mau beli kuota data berat. kKita beri kuota data menggunakan dana BOS yang kemarin Rp 40 ribu," katanya.
Selain siswa SMPN 1 Yogyakarta, ada lima siswa di SMPN 15 Yogyakarta yang tidak memiliki gadget untuk menunjang kegiatan PJJ.
"Siswa memiliki mobile phone tapi bukan android, hanya bisa SMS," ungkap dia.
Bagi siswa yang tidak bisa mengikuti PJJ, sekolah meminjamkan buku paket semua mata pelajaran dan mengadakan kegiatan pembelajaran luring dengan guru kunjung.
"Kami memantau siswa melalui presensi online yang diinput guru mapel," ujar Kepala SMPN 15 Yogyakarta Arina.
Secara terpisah, Kepala SMKN 5 Yogyakarta, Yusuf Supriyanto mengungkapkan ada sekitar 10 siswanya yang tidak memiliki gadget.
Untuk itu, sekolah memberikan beberapa alternatif bagi siswa yang tidak bisa mengikuti PJJ karena terkendala gadget.
"Wali kelas hadir ke rumah siswa untuk menyampaikan materi dan atau tugas lain. Siswa hadir di sekolah untuk memanfaatkan fasilitas sekolah," tuturnya.
Sementara itu, SMKN 2 Yogyakarta memberikan pinjaman tablet bagi siswa yang tidak bisa mengikuti PJJ.
Kepala SMKN 2 Yogyakarta Dodot Yuliantoro mengatakan ada 18 buah tablet telah disiapkan oleh sekolah untuk dipinjamkan kepada siswa yang mengalami kendala PJJ online.
"Yang siswa lama (siswa naik kelas XI dan XII) kemarin yang pinjam ada 8 siswa. Siswa yang sudah lulus ada 5 belum mengembalikan pinjamam gadget. Kami minta pas cap 3 jari. Saat ini masih ada 5, sama cadangan berarti 10," katanya.
Pihaknya terus memonitor siswa, jika ada yang terkendala karena gadget maka sekolah akan memberikan pinjaman agar siswa bisa mengikuti PJJ. (*)