Update Corona di DI Yogyakarta

Masa Pembelajaran Jarak Jauh di Yogyakarta Diperpanjang Lagi

Penulis: Noristera Pawestri
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY memperpanjang kembali masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online bagi pelajar tingkat SMA/SMK/SLB di DIY.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY, Didik Wardaya mengungkapkan perpanjangan waktu PJJ jenjang SMA/SMK/SLB dimulai 29 April hingga 15 Mei 2020.

"(PJJ) yang kemarin habis 28 April, kita perpanjang. Kalau di edaran Gubernur sampai 16 Mei untuk sekolah yang 6 hari, kalau yang 5 hari sampai 15 Mei," ujarnya Jumat (24/4/2020).

Lanjutnya, sesuai dengan kalender akademik, pada Senin 18 Mei 2020 merupakan libur akhir Ramadan kemudian akan dilanjutkan dengan libur Idulfitri.

Guru di Kota Yogya Bakal Dapat Bantuan Pulsa untuk Belajar Daring

"Nanti itu kan kita perjelas lagi berakhirnya pembelajaran jarak jauh," kata dia.

Disdikpora DIY juga memberlakukan kebijakan khusus selama Ramadan, yaitu mengurangi setiap jam pelajaran selama 10 menit untuk jenjang SMA/SMK/SLB.

Satu jam pelajaran pada jenjang SMA/SMK yang biasanya berlangsung selama 45 menit, maka selama Ramadan, satu jam pelajaran menjadi 35 menit.

"Waktunya yang dikurangi, misal setiap jam pelajaran dikurangi 10 menit, rata-rata segitu," ungkapnya.

Sementara untuk jumlah mata pelajaran (mapel) setiap harinya disesuaikan dengan jadwal di setiap sekolah.

Selama Ramadan, kegiatan belajar mengajar (KBM) online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan dimulai pukul 07.30 WIB.

Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona

"Anak mulai pembelajaran kalau biasanya mulai pukul 07.00 WIB, (selama puasa) menjadi 7.30-13.00 WIB untuk Hari Senin hingga Kamis. Di dalamnya ada istirahat tentunya. Kalau Jumat sampai pukul 11.00 WIB," jelasnya.

Kegiatan pembelajaran jarak jauh selama Ramadan juga diimbau agar lebih banyak berorientasi pada penumbuhan akhlak mulia dan pendidikan karakter.

Oleh sebab itu guru diminta untuk mengubah pembelajaran jarak jauh agar tidak lagi memberikan tugas-tugas yang berat kepada siswa.

Kalau pun guru akan memberikan penugasan, maka penugasan tersebut erat kaitannya dengan puasa Ramadan.

"Kita juga tunggu pedoman yang akan dikeluarkan oleh Kemenag terkait dengan pengisian penguatan iman dan taqwa oleh Kemenag. Kemarin diinformasikan akan segera diterbitkan," paparnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini