Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lonjakan permintaan sembako dari masyarakat terjadi di Alfamidi Branch Yogyakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Yusuf Wahyu Hidayat selaku Marketing Promotion Alfamidi Branch Yogyakarta saat ditemui TRIBUNJOGJA.COM Senin (13/04/2020).
• Alfamidi Semprot Disinfektan di Sejumlah Fasilitas Publik
"Awalnya penjualan mengalami penurunan 10 hingga 20 persen karena adanya isu lockdown di awal Maret. Karena adanya isu lockdown tersebut menjadikan masyarakat takut untuk keluar rumah. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Pada pertengahan Maret, penjualan mengalami peningkatan karena dampak dari lockdown tersebut banyak masyarakat yang dirumah saja. Tentunya hal tersebut membuat bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat mengalami peningkatan," jelasnya Senin (13/04/2020).
Lonjakan bahan pokok seperti sembako terjadi sekitar 25 hingga 30 persen dari pertengahan Maret sampai sekarang ini.
Sembako yang mengalami peningkatan diantaranya beras, gula pasir, minyak goreng dan mie instan.
Namun demikian pasokan stok sembako di Alfamidi Branch Yogyakarta selama Covid-19 hingga menjelang Ramadhan masih tercukupi.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
"Awalnya pasokan stok goyah di awal Maret kemarin tapi untuk sekarang ini sudah stabil. Namun ada pembatasan pengiriman dari suplier seperti beras dan gula pasir, tapi yang paling terlihat itu di produk gula pasir karena kami mengikuti harga dari pemerintah, mungkin di luar sana ada yang sudah menjual dengan harga lebih. Namun kami tetap menjual dengan harga yang sesuai dengan pemerintah. Oleh karena itu kami melakukan pembatasan terhadap penjualan gula pasir sebesar 2 kg per konsumen," terangnya.
Yusuf menambahkan kemungkinan nanti mendekati Ramadan permintaan konsumen terhadap bahan pokok mengalami peningkatan lebih dibandingkan sekarang ini.
Selain itu Alfamidi juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada penjualan buah dan sayur-sayuran.
"Di tengah adanya Covid-19 sekarang ini masyarakat diimbau untuk pola hidup sehat maka dari itu permintaan konsumen terhadap buah dan sayur-sayuran mengalami peningkatan," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)