Gunungkidul

Awal Tahun, 50 Warga Gunungkidul Terserang DBD

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo
Editor: Ari Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Laporan Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Jelang puncak musim hujan masyarakat Gunungkidul diimbau untuk mewaspadai penyebaran penyakit DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Pada awal tahun ini sudah ada 50 warga yang terserang DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro menuturkan jika dilihat dari pengalaman sebelumnya DBD akan meningkat saat memasuki puncak musim hujan yaitu Januari hingga April.

Waspada Demam Berdarah, Kenali Ciri-ciri dan Karakter Nyamuk Aedes aegypti Penyebab DBD

"Sebagai contoh pada tahun lalu emoat bulan pertama terjadi kenaikan warga yang terkena DBD yaitu sebanyak 262 orang lalu akan menurun dan meningkat lagi saat memasuki akhir tahun," katanya, Kamis (30/1/2020).

Ia mengungkapkan pada tahun lalu total ada sebanyak 576 warga Gunungkidul yang terkena DBD.

"Pada tahun ini ada sebanyak 50 warga terserang DBD," imbuhnya.

Sedangkan saat disinggung terkait satu korban meninggal dunia dirinya masih belum bisa memastikan apakah meninggal akibat DBD atau tidak.

Terdapat 728 Kasus DBD di Sleman Sepanjang Tahun 2019

"Saat ini masih dalam tahap audit kematian, yang jelas DBD perlu diwaspadai. Namun masyarakat tidak perlu panik karena DBD bisa dicegah dengan menerapkan 3M mengubur, menguras, dan menutup tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, menuturkan bahwa untuk pencegahan tudak hanya tanggung jawab dinas kesehatan tetapi juga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.

"Fogging atau pengasapan tak serta merta bisa dilakukan, sebelum fogging dilakukan harus ada kepastian temuan kasus di lokasi. Kepastian ini harus melalui penyelidikan epidemiologi untuk menilai kondisi lingkungan di rumah warga sekitar," katanya.

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.

"Pencegahan itu yang bisa menggunakan 3M," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini