Keluarkan Letusan Setinggi 800 Meter, Status Gunung Merapi Masih Waspada Level 2
TRIBUNJOGJA.COM - Minggu (22/9/2019) Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas letusan.
Dilansir Tribunjogja.com dari Twitter BPPPTKG awan panas letusan yang terjadi pukul 11.36 WIB ini terpantau dengan tinggi kolom kurang lebih 800 meter dari puncak Gunung Merapi.
"Terjadi awanpanas letusan di Gunung #Merapi pada tanggal 22 September 2019 pukul 11:36 WIB. Awanpanas terekam di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 125 mm. Terpantau kolom setinggi ±800 m dari puncak.
#statuswaspada sejak 21 Mei 2018"
"Durasi letusan selama 125 detik"
"Tingkat aktivitas Merapi saat ini WASPADA (Level 2)" cuit akun Twitter @BPPTKG.
Melansir Kompas.com, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman membenarkan bahwa pada Minggu siang, terjadi awan panas letusan.
"Iya benar seperti yang di Twitter (akun twitter resmi BPPTKG Yogyakarta) itu," ujar petugas Pos PGM Kaliurang Lasiman saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, awan panas letusan yang terjadi pada pukul 11.36 WIB terekam di seismogram dengan amplitudo 70 milimeter.
Sedangkan, durasi tercatat 125 milimeter. BPPTKG Yogyakarta juga mencatat, awan panas letusan tersebut terpantau dengan tinggi kolom lebih kurang 800 meter dari puncak.
Sampai saat ini, BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.
Sementara itu, warga Pangukrejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman menuturkan bahwa warga di lereng Merapi tetap beraktivitas biasa.
"Warga beraktivitas biasa, tidak ada yang panik, kan sudah biasa. Jarak luncurnya juga masih di dalam radius 3 kilometer," ujar Eko, salah satu warga Pangukrejo.
Selain itu, aktivitas pariwisata khususnya di volcano tour Kinah Rejo juga masih berjalan normal. Bahkan, kunjungan wisatawan hari ini lebih ramai dari biasanya. "Aktivitas wisata normal, kunjungan wisatawan hari ini ramai. Sampai siang ini, Saya sudah dua kali mengantar wisatawan (dengan mobil adventure)," kata Eko.(*)