Travel
Nikmatnya Minum Teh Poci Tungku di Tepian Sungai Oya
Minuman bercita rasa kesat di lidah ini terbuat dari daun teh yang sengaja direbus dan disajikan dalam wadah poci tembaga.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Berkunjung ke Kabupaten Bantul jangan hanya menikmati wisata pantai.
Coba sesekali menyempatkan untuk mampir ke Dusun Jetis, Desa Selopamioro, di Kecamatan Imogiri.
Letak padukuhan ini berada tepat dipinggiran Sungai Oya.
Saat musim kemarau tiba, hamparan padang bebatuan putih Sungai Oya menjadi panorama alam yang indah.
Spot terbaik untuk menikmati senja, ditemani dengan sajian kuliner penghangat tubuh di kafe Via Ferrata.
• 5 Rekomendasi Mie Ayam di Jogja, dari yang Super Pedas sampai Buka Tengah Malam
Kafe ini berada persis di tepian Sungai Oya.
Menu andalannya adalah teh poci tungku, seperti namanya, teh poci.
Minuman bercita rasa kesat di lidah ini terbuat dari daun teh yang sengaja direbus dan disajikan dalam wadah poci tembaga.
Perbedaannya dengan warung lain, teh poci di dusun Jetis dihidangkan bersama dengan tungku (alat pembakaran), lengkap dengan bara api yang masih menyala.
"Teh sengaja disajikan dengan tungku, supaya menjaga teh tetap hangat," kata Riza Marzuki, pengelola kafe pada Tribunjogja.com.
Menurut dia, berdasarkan kebiasaan, makanan dan minuman yang dihidangkan di seputaran Sungai Oya cepat sekali terasa dingin.
• Menikmati Indahnya Hamparan Padang Batu Putih Sungai Oya Saat Musim Kemarau
Sehingga penyajian tungku diharapkan akan tetap menjaga tingkat kehangatan teh di dalam poci.
Kafe Via ferrata bisa dikatakan baru.
Tempat nongkrong anak muda ini dibuka sekitar satu bulan yang lalu.
Berkonsep out door, dengan memanfaatkan cekungan tebing di sekitaran Oya.